Pemerintahan

Efektif Tangani PMK, Banyuwangi Rutin Desinfektan dan Vaksinasi Ternak

Selasa, 07 Januari 2025 - 16:23 | 14.88k
Suasana saat hewan ternak lakukan Vaksinasi (FOTO: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)
Suasana saat hewan ternak lakukan Vaksinasi (FOTO: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kabupaten diujung Timur Pulau Jawa ini  terus menunjukkan komitmennya dalam menangani Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Melalui langkah-langkah strategis seperti vaksinasi massal dan penyemprotan desinfektan secara rutin, pemerintah daerah berupaya maksimal menekan penyebaran penyakit yang menyerang hewan berkuku belah ini.

"Kami terus melakukan upaya penanganan PMK. Berbagai langkah antisipatif kita lakukan sebagai upaya menekan penularan PMK," ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Selasa (7/1/2025).

Advertisement

Data Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi menyebut, sejumlah kasus PMK sudah ditemukan di Banyuwangi. Ada 17 kasus di Desember 2024, dan 5 kasus di Januari 2025.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan, mengatakan pihaknya terus melakukan berbagai upaya menekan penyebaran PMK. Di antaranya menggencarkan vaksinasi pada ternak seperti sapi, domba, kambing, dan babi.

“65 persen dari total populasi ternak di Banyuwangi sudah mendapatkan vaksinasi,” ujar Arief.

Arief menjelaskan seminggu sekali ada tim khusus yang melakukan penyemprotan desinfektan, serta mengecek kondisi kesehatan ternak di pasar-pasar hewan, hingga sosialisasi KIE (komunikasi informasi dan edukasi).

Menekan penyebaran PMK, para peternak diimbau untuk melakukan penguatan biosecurity di kandang ternak, dengan cara membatasi lalu lintas orang di dalam kandang, kecuali petugas kesehatan hewan.

“Kita juga melarang peternak memasukkan ternak baru dari daerah lain. Apalagi yang belum jelas kondisi kesehatannya,” kata Arief.

Ditambahkan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, drh. Nanang Sugiarto, mengimbau agar masyarakat tidak terlalu khawatir namun tetap mewaspadai penyebaran virus PMK.

“Jangan terlalu khawatir. Jika terdapat gejala PMK, segera dipisahkan dari kandang dan  melaporkan kepada petugas untuk mendapatkan penanganan,” urai drh. Nanang. (*)

Nanang menegaskan, PMK tidak termasuk penyakit zoonosis sehingga tidak menular pada manusia. “Dengan demikian sebenarnya daging ternak yang terjangkit PMK tetap aman untuk dikonsumsi manusia,” tambahnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES