Makan Bergizi Gratis Dimulai: BPOM Cegah Sayur Basi, Polri Turut Awasi
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Awal 2025 menandai babak baru pemerataan gizi di Indonesia. Badan Gizi Nasional (BGN) resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan memberikan akses makanan sehat bagi siswa sekolah.
Sebanyak 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG telah beroperasi di 26 provinsi, menjangkau daerah seperti Aceh, Bali, Jawa Barat, hingga Gorontalo.
Advertisement
Namun, di balik kemeriahan peluncuran program ini, ada tantangan besar: memastikan makanan yang didistribusikan benar-benar aman dan layak konsumsi.
BPOM Mencegah Risiko, Menjamin Kualitas
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) langsung bergerak setelah menerima laporan dari lapangan terkait adanya makanan yang tidak layak konsumsi.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, mengungkapkan langkah tegas untuk menghentikan distribusi menu yang berisiko membahayakan kesehatan.
“Ada beberapa laporan tentang makanan, seperti sayur yang basi. Kami langsung menghentikan distribusinya untuk menghindari keracunan dan memastikan menu yang dibagikan sesuai standar gizi,” ujar Taruna dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (9/1/2025).
Sejak dilibatkan dalam program ini, BPOM telah menjalankan 13 tugas utama, mulai dari evaluasi bahan makanan hingga pengawasan dapur penyedia.
“Dapur penyedia harus memenuhi standar kebersihan dan kualitas agar anak-anak mendapatkan nutrisi yang tepat,” tambah Taruna.
Polri Rekrut Bintara Pangan dan Gizi
Tidak hanya BPOM, Polri juga berkontribusi aktif dalam program ini.
Kepala Polri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menjelaskan bahwa pihaknya mendukung pengawasan melalui personel khusus yang memiliki keahlian di bidang pangan dan gizi.
“Beberapa anggota Polri dari rekrutmen bintara kompetensi khusus (bakomsus) ikut membantu pengawasan distribusi makanan. Ini adalah wujud komitmen kami dalam mendukung kesehatan generasi muda,” jelasnya.
Peran Polri tidak hanya memastikan distribusi berjalan lancar, tetapi juga memberikan jaminan bahwa setiap makanan yang diterima siswa telah melalui pengawasan ketat.
26 Provinsi Terjangkau Akses Gizi untuk Semua
Program MBG telah menjangkau 26 provinsi dengan prioritas utama siswa sekolah. Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Lalu Muhammad Iwan Mahardan, menegaskan pentingnya pemerataan gizi di seluruh Indonesia.
“Melalui program ini, kami ingin memastikan tidak ada anak yang tertinggal dalam hal akses makanan bergizi. Ini adalah langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan generasi sehat dan cerdas,” ungkap Lalu.
Sebanyak 190 dapur MBG telah memproduksi menu sehat setiap hari, yang didistribusikan ke berbagai sekolah di provinsi seperti Aceh, Bali, Sumatera Barat, Jawa Tengah, dan Gorontalo.
Menu Aman Anak Sehat
Program MBG tidak hanya sekadar memberi makanan gratis, tetapi menjadi simbol komitmen pemerintah untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
“Ini bukan hanya soal makanan, tetapi soal masa depan. Generasi muda yang sehat adalah kunci kemajuan bangsa,” kata Taruna Ikrar.
Dengan pengawasan BPOM dan dukungan Polri, program ini diharapkan berjalan tanpa hambatan, memberikan harapan baru bagi anak-anak Indonesia untuk tumbuh dengan gizi yang cukup.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rizal Dani |