Aksi Koboi Jalanan Resahkan Warga Kota Malang, Ternyata Bawa Senjata Mainan

TIMESINDONESIA, MALANG – Baru-baru ini sejumlah pemuda melakukan aksi koboi jalanan hingga meresahkan warga Kota Malang. Mereka, berkendara bonceng tiga dijalanan wilayah Jalan Mayjend Pandjaitan atau Betek, Kota Malang sembari menenteng senjata.
Informasi yang diterima, peristiwa itu terjadi pada Senin (3/2/2025) kemarin sekitar pukul 13.00 WIB.
Advertisement
Usai menerima laporan warga melalui media sosial, pihak kepolisian pun langsung bergerak melakukan penyelidikan. Tak butuh waktu lama, pihak kepolisian melalui Satreskrim Polresta Malang Kota berhasil menangkap para pelaku yang meresahkan warga.
“Kami respon cepat atas aduan di media sosial dan berhasil menangkap dua remaja,” ujar Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, Selasa (4/2/2025).
Di sisi lain, Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol M Sholeh mengungkapkan bahwa kedua remaja itu diamankan di rumah mereka sekitar pukul 18.00 WIB.
Kedua remaja yang diamankan, yakni Syahputra (20) dan anak dibawah umur berusia 16 tahun yang kerap dipanggil Cimeng.
“Kami amankan Putra ini dan satu anak masih 16 tahun, sehingga yang itu tidak kita hadirkan disini,” ungkapnya.
Usai diamankan, ternyata senjata yang dibawa oleh pelaku Putra tersebut merupakan senjata mainan yang terbuat dari plastik.
“Dia action (beraksi seperti koboi) membawa senjata dan ternyata ini senjata mainan yang didapat di toko mainan,” katanya.
Dari pemeriksaan dan pengecekan video, pelaku tak menodongkan senjata ke warga. Namun, hanya menenteng senjata mainan tersebut sembari berkendara bonceng tiga.
“Cara bawanya saja kayak mau nodong, mungkin itu yang buat warga ketakutan,” imbuhnya.
Sementara, pelaku Putra dihadapan awak media mengaku bahwa senjata mainan itu ia bawa dari Jalan Borobudur ke rumah temannya untuk diberikan ke saudara temannya.
“Dibawa saja, mau dikasih ke adiknya teman saya buat mainan,” tegasnya.
Ia juga mengaku tak punya maksud menakut-nakuti warga. Meski begitu, ia tetap meminta maaf kepada seluruh warga Kota Malang telah membuat gaduh atas tindakan yang dilakukan.
“Saya minta maaf kalau tindakan saya menakuti masyarakat. Saya hanya membawa dan mau ngasih ke adik saja,” ucapnya.
Atas peristiwa ini, kedua remaja tersebut akan diberikan pembinaan agar tak mengulangi kesalahan. Apalagi, senjata yang dibawa juga senjata api dan tidak ada laporan resmi dari warga yang merasa terancam. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |