Sambutan Perdana Bupati Probolinggo, Gus Haris: PR Banyak, Kita Butuh Akselerasi

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Serah terima jabatan Gus Haris dan Ra Fahmi sebagai Bupati dan Wabup Probolinggo telah digelar di gedung DPRD setempat, Senin (3/3/2025). Dalam sambutan perdananya, Gus Haris menyampaikan banyak hal penting mengenai kondisi wilayah setempat, salah satunya angka kemiskinan daerah.
Dalam pidatonya, ia menegaskan bahwa pekerjaan rumah (PR) yang dihadapi Kabupaten Probolinggo masih sangat banyak, sehingga dibutuhkan akselerasi dalam berbagai sektor untuk mencapai kemajuan yang nyata.
Advertisement
Salah satu tantangan terbesar adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Saat ini, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Probolinggo masih berada di angka 70,85, lebih rendah dibandingkan rata-rata provinsi dan nasional. Rata-rata lama sekolah yang masih 6,32 tahun menjadi perhatian serius.
"Jika kita ingin maju, kita tidak boleh lambat! Pendidikan adalah fondasi utama yang harus kita perbaiki dengan cepat. Setiap anak di Probolinggo harus mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas," tegas Gus Haris.
Kabupaten Probolinggo masih menghadapi tingkat kemiskinan yang mencapai 16,45%, menjadikannya daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi keempat di Jawa Timur.
"Kemiskinan bukan hanya angka, ini adalah kenyataan yang dihadapi banyak warga kita setiap hari. Kita tidak bisa menunggu lama untuk bertindak! Harus ada percepatan dalam membuka akses pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja bagi masyarakat kita," katanya dengan penuh semangat.
Gus Haris menyoroti pembangunan infrastruktur yang masih belum optimal. Indeks Pembangunan Infrastruktur Kabupaten Probolinggo berada di angka 65,86, yang menunjukkan masih banyak jalan rusak, irigasi yang belum maksimal, serta fasilitas publik yang perlu ditingkatkan.
Oleh karena itu, dalam 100 hari kerja pertama Gus Haris dan Ra Fahmi, telah menyelaraskan berbagai program unggulan untuk segera direalisasikan. Program tersebut merupakan program utama yang butuh akselerasi atau percepatan.
- SAE Pemerintahan – Tata kelola yang bersih, transparan, dan inovatif.
- SAE Infrastruktur – Pembangunan yang cepat dan merata.
- SAE Ekonomi – Penguatan sektor pertanian, perikanan, pariwisata, dan UMKM.
- SAE Pendidikan & Kesehatan – Akses pendidikan dan layanan kesehatan berkualitas.
- SAE Sosial – Pemberdayaan perempuan, masyarakat adat, dan kelompok rentan.
“Ke depan kita butuh dukungan dan support dari berbagai pihak. Kolaborasi antar OPD, CSR dan pihak lain sangat penting untuk membantu percepatan pembangunan daerah tersebut. Agar kita segera lepas dari kondisi demikian,” tutup Gus Haris. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |