Salter dan Ujikom di Lingkungan Pemkab Morotai, Sekda dan BKD Ingatkan Ini Kepada ASN

TIMESINDONESIA, PULAU MOROTAI – Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai (Pemkab Morotai) dibawah pemerintahan Rusli-Rio (RR) mulai melakukan Evaluasi Kinerja dan Uji Kompetensi untuk seluruh ASN eselon III dan IV maupun ASN non eselon.
Hal tersebut dilakukan untuk mengukur kecakapan serta kemampuan kinerja dan kompetensi setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) di masing masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ditempatkan.
Advertisement
Bertelangsung di Lantai II Aula Kantor Bupati Pemkab Pulau Morotai, Senin (3/3/2025), ratusan ASN eselon III dan IV maupun non eselon menerima arahan dari Sekda Morotai M Umar Ali dan Badan Kepegawaian D aerah (BKD) terkait persyaratan administrasi Seleksi Terbuka (Salter) dan Uji Kompetensi (Ujikom) bagi seluruh jabatan administrator dan pengawas di lingkungan Pemkab Morotai.
Sekda Morotai, M Umar Ali mengatakan, terkait administrasi yang disyaratkan ada dua, yakni Ujikom dan Salter. Untuk eselon III dan IV struktural pada posisi yang ada jabatan, bisa dievaluasi. Kemudian yang tidak ada jabatan pun bisa ikut dalam kegiatan ini sesuai dengan edaran Pemkab Morotai.
"Perlu saya kasih tahu karena sudah ada bukti kasus bahwa fungsionalnya bapak ibu dalam pangkat harus ada 3 tahun. Apalagi Kabid, contoh pangkatnya IIIC belum sampai 3 tahun kita lantik, seperti kasusnya beberapa pegawai. Teman-temannya sudah naik pangkat, mereka belum, masih tetap di IIIC, karena saat di jabatan yang kita lantik dia pangkatnya baru setahun," terangnya.
Menerurut Sekda hal tersebut harus menjadi atensi. Jangan sampai hanya karena mengejar jabatan Kabid, tetapi pada saat pengusulan pangkat tidak bisa. Karena, lanjut M Umar Ali, di Pemkab Morotai sudah terdapat dua ASN yang mengalami hal seperti itu, sehingga harus lepas jabatan terlebih dahulu kemudian ikut reguler kemudian pangkatnya regulernya bisa naik.
"Jadi tolong diperhatikan hal-hal demikian. Bapak ibu bebas ikut, cuma saya wanti-wanti jangan sampai mengalami hal yang sama dengan dua pegawai kita yang sampai saat ini mereka belum bisa naik pangkat," tegasnya mengingatkan.
"Untuk itu, coba dilihat ulang dan lengkapi administrasinya, baik itu Salter maupun Ujikom. Kalau sudah siap, kita akan mulai Ujikom sore ini. Kita akan buat jadwal secara bertahap, jam sekian sampai jam sekian berapa orang, begitu seterusnya. Kalian diuji oleh panitia seleksi yang terdiri dari Pemda Morotai, Akademisi maupun dari BKN melakui zoom," pungkas Sekda M Umar Ali.
Sementara Kepala Bidang Pengembangan Kepegawaian BKD, Basirun Umaternate menambabkan, bahwa masalah administrasi sudah dilampirkan di belakang surat keterangan. Di ketentuan PP 11 tahun 2017, itu juga sudah sangat jelas. Persyaratan seorang ASN itu diangkat dengan jabatan yang pertama jabatan pengawas.
Basirun kembali menegaskan, Pengawas di sini ada dua, yaitu eselon IVA, dan eselon IVB. Persyaratan utamanya, dia harus 4 tahun dalam jabatan pelaksana staf. Harus cukup 4 tahun dulu baru dia bisa dilantik sebagai jabatan eselon IV. Kalau belum cukup 4 tahun, dia akan terkendala pada waktu proses kenaikan pangkat karena BKN menjadikan itu salah satu persyaratan mutlak.
"Kemarin ada beberapa yang naik pangkat namun belum memenuhi syarat tetapi dilantik dalam jabatan eselon IV dan itu menjadi persoalan yang rumit di BKD untuk bagaimana meloloskan pangkat teman-teman yang mau dinaikkan," cetusnya.
"Kemudian di PP 11 itu ASN yang diangkat dalam jabatan administrator itu dia harus tiga tahun matang dulu di eselon IV barulah dia bisa dilantik ke eselon III. Pengalamannya seperti yang disampaikan pak Sekda tadi, dan itu terjadi di beberapa teman-teman ASN seperti di Keuangan dan beberapa dinas lain," tutup Basirun.
Pantauan TIMES Indonesia, para ASN eselon III dan IV maupun non eselon yang telah mendaftar ke panitia untuk mengikuti Salter dan Ujikom sebanyak 100 orang lebih. Ada kemungkinan masih nisa bertambah, karena ASN dari beberapa OPD belum mendaftar.
Bila seluruhnya telah mendaftar, diperkirakan yang ikut dikisaran 200 orang lebih. Sementata yang telah mengikuti Uji Kompotensi di hari pertama sebanyak 34 orang. (*).
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |