Pemerintahan

Wali Kota Surabaya Beber Program Pembangunan 2025-2030 Hingga Tantangan Fiskal

Selasa, 04 Maret 2025 - 11:03 | 31.24k
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memberikan keterangan usai Rapat Paripurna digedung DPRD setempat. (FOTO: Humas Pemkot Surabaya)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memberikan keterangan usai Rapat Paripurna digedung DPRD setempat. (FOTO: Humas Pemkot Surabaya)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYAPemkot Surabaya telah menginventarisasi berbagai program pembangunan yang akan dijalankan pada periode 2025-2030.

Dalam pidatonya pada rapat paripurna di Gedung DPRD Surabaya, Senin (3/3/2025), Wali Kota Eri Cahyadi memaparkan salah satu tantangan utama pembangunan infrastruktur adalah penanganan banjir.

Advertisement

“Hingga saat ini, terdapat 3.764 usulan pekerjaan terkait banjir, dengan 90 persen di antaranya merupakan usulan skala kampung. Total anggaran yang diperlukan untuk proyek ini mencapai Rp9,6 triliun,” katanya. 

Selain itu, Pemkot Surabaya juga telah merancang pembangunan infrastruktur jalan. Termasuk di antaranya proyek Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB), Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT), underpass Taman Pelangi, serta peningkatan kualitas jalan pada 64 ruas skala kota dan 2.998 skala kampung. 

“Tak hanya itu, pelebaran Jalan Wiyung juga masuk dalam daftar prioritas, dengan total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp10,6 triliun,” imbuhnya.

Pun demikian dengan sektor Penerangan Jalan Umum (PJU) juga tidak luput mendapat perhatian Pemkot Surabaya. Wali Kota Eri mengungkap bahwa pemasangan 5.740 titik PJU di 29.853 lokasi yang direncanakan membutuhkan anggaran Rp280 miliar. 

“Sementara program perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) telah mengantongi daftar antrean sebanyak 8.176 unit dengan kebutuhan anggaran Rp286 miliar,” tambahnya.

Pemkot Surabaya juga berkomitmen memperbaiki 171 balai RW dengan anggaran Rp34 miliar. Di sektor pendidikan, alokasi mandatory spending sebesar 20 persen dari APBD atau sekitar Rp2,5 triliun tidak bisa diganggu gugat. 

“Dalam kurun waktu 2025-2030, Pemkot Surabaya berencana membangun 10 SMP dan 4 SD baru dengan anggaran Rp128 miliar,” ungkap dia.

Pada sektor kesehatan, Pemkot mengalokasikan Rp2,7 triliun untuk penguatan layanan Puskesmas dan rumah sakit. Selain itu, program beasiswa sarjana bagi lebih dari 3.600 anak muda dari keluarga miskin dan pra-miskin akan mendapatkan anggaran Rp55 miliar. 

Di samping itu, Pemkot Surabaya juga menargetkan penuntasan kemiskinan bagi 69.389 jiwa dari keluarga miskin dan 293.596 jiwa dari keluarga pra-miskin, dengan anggaran Rp1,551 triliun.

Sementara insentif bagi tenaga kontrak, RT, RW, LPMK, penggali makam, guru agama, tenaga kesetaraan, pengurus rumah ibadah, dan berbagai elemen pelayan publik lainnya dialokasikan Rp1,4 triliun per tahun. 

“Berbagai program pembangunan lainnya juga akan dikembangkan, termasuk dukungan untuk UMKM, ketahanan pangan, pariwisata, olahraga, dan kesenian,” katanya.

Wali Kota Surabaya menekankan bahwa berbagai tantangan pengelolaan fiskal, diperlukan skala prioritas dalam pengerjaan program-program pembangunan. 

“Program kerakyatan terutama aspek pendidikan dan kesehatan, harus berjalan beriringan dengan program infrastruktur skala menengah-besar yang membawa dampak signifikan bagi pertumbuhan perekonomian,” tuturnya.

Dengan demikian, Surabaya diharapkan dapat menjaga level pertumbuhan ekonominya. Pun demikian bagaimana pertumbuhan ekonomi tidak hanya berdampak pada kesejahteraan warga, tetapi juga memastikan keberlanjutan fiskal pemerintah untuk melanjutkan pembangunan bagi masyarakat. 

“Ini semata-mata agar warga Surabaya bisa merasakan dampak pembangunan secara lebih cepat, sekaligus ikhtiar solusi di tengah tantangan pengelolaan fiskal yang tidak mudah,” tandasnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES