Pemerintahan

Kesiapan Pemkab Bondowoso untuk Revalidasi Ijen Geopark di Tengah Efisiensi

Jumat, 07 Maret 2025 - 16:25 | 36.92k
Kawah Ijen menjadi salah satu situs yang masuk Ijen Geopark (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
Kawah Ijen menjadi salah satu situs yang masuk Ijen Geopark (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Melalui Ijen Geopark, sejumlah situs di Kabupaten Bondowoso secara resmi menjadi warisan dunia UNESCO Global Geopark (UGG) pada tahun 2023.

Namun kepesertaan Ijen Geopark dalam UGG akan dievaluasi setiap tiga tahun sekali. Artinya, Ijen Geopark yang berada di Bondowoso dan Banyuwangi ini akan direvalidasi tahun 2026 mendatang. 

Advertisement

Revalidasi tersebut untuk memastikan catatan asesor sudah di penuhi. Sebab jika tidak, maka status tersebut dapat sirna begitu saja.

Namun pembenahan Ijen Geopark tahun ini bersamaan dengan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat. 

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso Mulyadi mengatakan, efisiensi anggaran tidak akan mempengaruhi proses validasi Ijen UGG.

“Kami sudah siap, artinya sejak beberapa tahun lalu kita mempersiapkan semua. Tinggal menunggu revalidasinya saja,” kata dia.

Penilaian ulang untuk memastikan status Ijen Geopark agar tetap menjadi anggota UGG dapat terus dilanjutkan, salah satunya adalah konservasi alam tetap terjaga dengan baik. 

Adanya destinasi wisata tak boleh membuat kondisi alam terganggu. Sebab jika alam rusak maka akan menjadi catatan baru bagi asesor yang akan melakukan revalidasi di sejumlah situs yang ada.

Dalam rangka menyiapkan revalidasi Ijen UGG, Pemkab Bondowoso,Banyuwangi dan Pemprov Jatim, beberapa waktu lalu melakukan pra-revalidasi. 

Hasil pra-revalidasi itu menyimpulkan bahwa kekurangan dan catatan asesor pada 2023 lalu sudah terpenuhi. 

“Seperti layanan kesehatan, pemberdayaan masyarakat, pelibatan sekolah juga sudah kami lakukan,” katanya.

Meskipun ada efisiensi anggaran, Mulyadi mengaku akan kembali menggandeng akademisi, baik yang berasal dari perguruan tinggi atau dari kalangan sekolah di Bondowoso. 

“Ijen Geopark tidak murni urusan Pariwisata. Untuk sampah DLH, untuk kopi dinas pertanian, ada belasan OPD pengampu di Bondowoso,” ungkap dia.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES