Pemerintahan

Perluas Akses Transportasi Publik, Dishub Jatim Segera Buka Koridor 6 Trans Jatim

Sabtu, 08 Maret 2025 - 10:09 | 41.12k
Kadishub Jatim Nyono, Sabtu (8/3/2025).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kadishub Jatim Nyono, Sabtu (8/3/2025).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur (Dishub Jatim) segera membuka Koridor 6 Bus Trans Jatim.

Koridor ini direncanakan akan melayani rute perjalanan Sidoarjo-Mojokerto sebagai upaya memperluas akses layanan transportasi publik.

Advertisement

Kepala Dishub Jatim (Kadishub Jatim) Nyono menyampaikan, Koridor 6 Bus Trans Jatim bakal melintas dari Porong Sidoarjo, Kejapanan, Mojosari dan berakhir di Terminal Kertajaya Mojokerto.

Dalam waktu dekat menurut Nyono, koridor tersebut akan diresmikan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

"Ada penambahan koridor 6. Insya Allah akan di launching gubernur pada bulan Mei itu jurusan Sidoarjo-Mojokerto," ujar Nyono.

Keberadaan koridor 6 nantinya akan diisi dengan 15 bus. Dengan rincian, ada 7 yang berangkat dari Sidoarjo dan 7 lainnya di Mojokerto.

Sementara sisa 1 bus difungsikan sebagai armada cadangan. Nantinya, juga akan ada 40 halte atau titik pemberhentian yang dilalui Trans Jatim Koridor 6.

Operasional Trans Jatim rute Sidoarjo-Mojokerto akan dimulai pukul 05.00 WIB pagi hingga 21.00 WIB malam. 

"Ada 40 halte dan ada 15 Bus Trans Jatim yang kita siapkan. Sementara  untuk jam dimulai jam 05.00 pagi sampai terakhir Jam 9 malam," lanjut Nyono. 

Sementara untuk Trans Jatim rute Sidoarjo-Surabaya, Nyono menyampakan, telah melakukan kajian untuk  melewati rute barat.

Hal ini sebagai upaya menghindari benturan dengan pihak Pemkot Surabaya yang juga mempunyai sarana transportasi yang sama. 

"Berdasarkan kajiannya, itu sudah kita lakukan dari Sidoarjo ke Surabaya kami akan berusaha lewat barat. Melewati Krembung, Krian, kemudian lewat Legundi Gresik, Driyorejo dan berakhir di Karangpilang," tambah Nyono. 

Menurut Nyono, jalur alternatif ini dipilih karena  Trans Jatim tidak bisa melewati akses Jalan Ahmad Yani, sehingga Dishub Jatim mencari jalur yang bebas dari benturan dengan sarana transportasi publik di Surabaya. 

"Kenapa tidak bisa? Karena tidak segampang itu untuk mengoperasikan Trans Jatim. Karena ada mikrolet yang masih beroperasi, ada angkutan yang masih yang lama masih beroperasi," kata dia.

"Nah kita tidak boleh. Kita akan berusaha untuk masuk lewat jalur barat. Namun, kita tidak masuk Joyoboyo karena nanti disemprit sama bus merah atau wirawiri itu," tandas Kadishub Jatim Nyono.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES