Pemerintahan

Bupati Ipuk Ajak Stakeholder Bersolidaritas Bangun Banyuwangi

Senin, 17 Maret 2025 - 10:00 | 39.00k
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas saat memperingati Nuzulul Quran di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. (Foto: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas saat memperingati Nuzulul Quran di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. (Foto: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Dalam rangka memperingati Nuzulul Quran, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengajak seluruh elemen masyarakat untuk semakin mempererat solidaritas demi pembangunan daerah. 

Dalam acara yang berlangsung di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Minggu (16/03/2025), Ipuk mengundang berbagai pihak, mulai dari Forum Pimpinan Daerah (FPD), politisi, ulama, pengusaha, hingga tokoh masyarakat untuk bergandengan tangan dalam menghadapi tantangan pembangunan di tengah situasi efisiensi anggaran yang sedang diterapkan oleh pemerintah.

Advertisement

“Kami mengajak bapak/ ibu semua untuk bahu-membahu membangun daerah. Di tengah efisiensi yang sedang dilakukan oleh pemerintah, tiada lain yang bisa dilakukan selain terus menjaga solidaritas dan gotong royong,” ajak Ipuk, Senin (17/03/2025).

Menurut Ipuk, Banyuwangi sedang menekankan pelaksanaan efisiensi dengan efektif. Namun, tetap memastikan pembangunan dan pelayanan publik tidak terganggu. “Kami pastikan pembangunan tetap berjalan dan pelayanan publik tidak terganggu,” tegasnya.

Tampak hadir dalam peringatan Nuzulul Quran tersebut Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Michael Edy Hariyanto beserta sejumlah anggota legislatif lainnya. Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra dan Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono.

Juga tampak hadir sejumlah kiai sepuh juga turut berdoa bersama dalam acara tersebut. Hadir di antaranya KH. Suyuti Thoha (Tegaldlimo), KH. Hasan Toha (Srono), Ketua MUI Banyuwangi KH. Muhaimini Asymuni, Katib Syuriyah PCNU Banyuwangi KH. Ghozali, KH. Achmad Wahyudi dan puluhan kiai dan bu nyai lainnya.

Sementara itu, momen Nuzulul Quran menurut KH. Toha Muntaha yang mengisi tausiyah pada acara tersebut, harus menjadi saat kembali ke Al-Quran. Apapun tantangan yang akan dihadapi, harus tetap berpegang teguh dengan ayat-ayat suci tersebut.

“Menghadapi efisiensi ini, tidak boleh kemudian membuat kita nglokro. Lemes. Kita harus tetap produktif dengan berbagai inovasi-inovasi,” ungkap pengasuh PP. Minhajut Thullab, Krikilan, Glenmore ini.

Hal tersebut juga ditegaskan oleh KH. Ahmad Munif Syafaat yang juga mengisi ceramah. Banyuwangi selama ini dikenal dengan berbagai inovasinya yang bisa menjadi solusi di tengah keterbatasan yang ada. “Insyaallah jika kompak semuanya bisa diatasi,” tegas pengasuh PP. Darussalam, Blokagung yang juga pernah menjadi anggota DPRD Banyuwangi itu.

Acara Nuzulul Quran tersebut diawali dengan khotmil quran bil ghoib di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. Pembacaan ayat suci tersebut, dilakukan oleh puluhan hafidzah (perempuan penghafal al-Quran) se Banyuwangi yang terkumpul dalam Jamiyah Huffadzil Quran (JHQ) Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES