Pertumbuhan Ekonomi Banjarnegara Menguat Berdasar RLPPD Tahun 2024

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara  menyampaikan Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daeran (RLPPD) Tahun 2024 kepada masyarakat luas melalui berbagai platform media sosial.

‎Hal ini dimaksudkan agar masyarakat Banjarnegara dapat memberikan tanggapan atas RLPPD sebagai kritik dan saran kedepan menuju Banjarnegara semakin maju dan sejahtera

Advertisement

‎Sebagaimana diketahui, Pemkab Banjarnegara memiliki sejumlah program kegiatan dan sub kegiatan dilaksanakan pada tahun 2024 dalam rangka pencapaian visi dan misi pembangunan jangka Panjang dan jangka menengah daerah Kabupaten Banjarnegara. 

‎Seperti dikutip dari Buku LPPD Kabupaten Banjarnegara tahun 2024 Bagian Pemerintahan Setda Tahun 2025 disebutkan, ada  sejumlah capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah selama 1 tahun.

‎Disebutkan, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2024 adalah 5,11 persen. Capaian ini melebihi pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah (4,95 persen) maupun nasional (5,03 persen). 

‎Pertumbuhan ekonomi tahun 2024 menguat dibandingkan pencapaian pada tahun 2023 yakni tumbuh sebesar 4,98 persen.   

‎Kemudian, struktur ekonomi Banjarnegara tahun 2024 dari sisi produksi masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan kontribusi sebesar 28,48 persen atau terjadi penurunan jika dibandingkan pada tahun 2023 yang mencapai 28,64 persen. 

‎Sementara dari sisi pengeluaran, struktur ekonomi Banjarnegara didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dengan kontribusi sebesar 78,01 persen yang mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2023 yakni sekitar 77,42 persen.

‎PDRB 2024 Meningkat
‎Catatan lain terjadi peningkatan pada nilai PDRB per kapita Banjarnegara tahun 2024 jika dibandingkan tahun 2023 yakni dari  Rp 25,97 juta rupiah menjadi Rp. 27,64 juta rupiah atau meningkat sekitar 6,43 persen.

‎Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2024 Kabupaten Banjarnegara sebesar 5,57 persen, turun sebesar 0,69 persen poin dibanding Agustus 2023 yang sebesar 6,26 persen.

‎Persentase penduduk miskin pada tahun 2024 turun menjadi 14,71 persen, merupakan angka terendah selama sepuluh tahun terakhir. Jumlah penduduk miskin pada tahun 2024 sebanyak 137,68 ribu orang, menurun 1,31 ribu orang dibanding tahun 2023.

‎Kondisi ketimpangan di Jawa Tengah (Banjarnegara) yang digambarkan dari angka Gini Ratio pada periode 2014-2024 terlihat berfluktuasi dan mencapai angka tertinggi pada September 2014 yaitu sebesar 0,388. 

‎Pada Maret 2024 Gini Ratio menurun dibandingkan Maret 2023, yaitu dari 0,369 menjadi 0,367, atau turun sebesar 0,002 poin.

‎Kondisi Inflasi Kabupaten Banjarnegara tahun 2024 sebesar 1,64 persen. Kondisi ini menunjukkan  bahwa Inflasi di Kabupaten Banjarnegara masih terjaga dan lebih rendah jika dibandingkan dengan Inflasi Provinsi yang sebesar 1,86 persen dan inflasi Nasional yang sebesar 2,13 persen.

‎Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Banjarnegara tahun 2024 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. 

‎IPM Banjarnegara tahun 2024 sebesar 69,62 atau tumbuh 0,67 persen (meningkat 0,46 poin) dibandingkan capaian tahun 2023.

‎Peningkatan IPM Banjarnegara tahun 2024 didukung oleh peningkatan semua komponen penyusun IPM. Kondisi ini sudah lebih baik dibandingkan tahun 2023 dan 2022. 

‎Pada tahun 2024, pengeluaran per kapita yang disesuaikan kembali naik 3,61 persen dibanding tahun 2023.  

‎Dari sisi pendidikan, anak-anak di Banjarnegara yang berusia 7 tahun pada tahun 2024 memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 11,83 tahun atau hampir setara dengan lamanya waktu untuk menyelesaikan pendidikan hingga kelas 2 SMA atau kelas 3 SMA. 

‎Angka ini meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 11,82 tahun. 

‎Selain itu, rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas juga meningkat 0,01 tahun, dari 6,86 tahun pada tahun 2023 menjadi 6,87 tahun pada tahun 2024.

‎Dari sisi kesehatan, bayi di Banjarnegara yang lahir pada tahun 2024 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga usia 74,70 tahun, lebih lama 0,20 tahun dibandingkan dangan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya. 

‎Adapun untuk capaian kinerja urusan pelayanan dasar yakni Pendidikan, Kesehatan, Perumahan dan Pemukiman, Pekerjaan Umum, Ketentraman dan Ketertiban Umum, dan Sosial yang merupakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada tahun 2024 semuanya tercapai 100 persen atau kategori tuntas paripurna. 

‎Sementara itu hasil EPPD tahun 2023 belum dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri, sehingga masih mengacu pada tahun sebelumnya yakni nilai 3,059 atau kategori sedang. 

‎Wajar Tanpa Pengecualian
‎Sedangkan untuk opini atas laporan keuangan pemerintah tahun sebelumnya adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

‎Pendapatan Daerah pada tahun anggaran 2024 ditargetkan sejumlah Rp.2.380.430.377.000 tercapai realisasinya sejumlah Rp 2.340.246.169.189  atau 98,31 persen, realisasi tersebut mengalami peningkatan sejumlah Rp. 185.683.806.549  atau 8,62 persen dibandingkan realisasi Tahun 2023.

‎‎Realisasi Pendapatan Asli Daerah pada Tahun 2024 lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan, yakni mencapai 101,72 persen. Bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2023, realisasi pendapatan tahun 2024 mengalami peningkatan sejumlah Rp. 49.732.342.402 atau 14,82 persen.

‎Belanja Daerah pada Pergeseran APBD dialokasikan anggaran sejumlah  Rp.2.433.099.167.000 terealisasi Rp.2.359.094.490.922 atau 96,61 persen. Apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun 2023, belanja daerah meningkat sejumlah Rp.183.089.795.409  atau 8,41 persen. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.