Pemerintahan

Menteri P2MI Peringatkan Masyarakat Waspada Tawaran Kerja ke Kamboja, Thailand, dan Myanmar

Kamis, 17 April 2025 - 19:51 | 13.66k
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (17/4/2025).(Foto: Humas KP2MI)
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (17/4/2025).(Foto: Humas KP2MI)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengimbau masyarakat untuk tidak mudah tergiur tawaran kerja ke luar negeri, khususnya ke Kamboja, Thailand, dan Myanmar, yang marak beredar melalui media sosial.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (17/4/2025), Menteri Karding menegaskan bahwa hingga kini Indonesia tidak memiliki kerja sama penempatan pekerja migran dengan ketiga negara tersebut.

Advertisement

“Indonesia tidak memiliki kerja sama penempatan dengan Kamboja, Thailand, dan Myanmar,” tegasnya.

Peringatan itu disampaikan menyusul kasus-kasus tragis yang menimpa pekerja migran Indonesia (PMI) nonprosedural, termasuk dua kematian terbaru yang terjadi di Kamboja.

Ancaman TPPO dan Penipuan Online

Karding menyebut tawaran kerja yang tidak resmi rentan mengarah pada praktik Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), khususnya dalam skema penipuan online yang kerap menyasar pekerja migran.

“Jika ada tawaran dari tiga negara tersebut, mohon untuk lebih berhati-hati karena banyak sekali kasus TPPO yang terjadi,” jelasnya.

Masyarakat diminta berperan aktif memberikan pemahaman kepada sanak saudara dan tetangga, serta melaporkan bila ada yang hendak berangkat ke negara-negara tersebut secara tidak resmi.

“Sudah banyak contoh-contoh kasus yang terjadi. Kami sangat berharap seluruh warga ikut membantu pemerintah agar tidak ada lagi kasus kematian karena terjebak jadi online scammer,” tambahnya.

Dua Kasus Kematian di Kamboja

Dua PMI nonprosedural, Ihwan Sahab asal Bekasi dan Rizal Sampurna asal Banyuwangi, dinyatakan meninggal dunia setelah bekerja di Kamboja melalui jalur tidak resmi. Keduanya tidak tercatat dalam sistem penempatan resmi Siskop2MI, yang berarti keberangkatan mereka berlangsung tanpa perlindungan hukum dari negara.

Rizal diketahui masuk ke Kamboja melalui Malaysia menggunakan kapal pada Oktober 2024. Ia sempat menghubungi keluarganya Januari 2025 dan menyampaikan bahwa ia bekerja di Kamboja. Namun, pada 13 Maret, Rizal mengabarkan bahwa ia dipaksa menjadi scammer dan mengirim foto dirinya dalam kondisi tangan diborgol.

Kabar kematian Rizal diterima keluarga pada 6 April melalui panggilan dari seseorang bernama Ihwan. Namun, tidak ada bukti visual atau dokumen resmi tentang kematian tersebut yang diberikan kepada keluarga.

Kementerian P2MI kini tengah berkoordinasi dengan KBRI Phnom Penh untuk mengurus pemulangan jenazah Rizal.

Sementara itu, Ihwan Sahab dilaporkan sempat dirawat di RS Kratie, Kamboja, akibat benturan di kepala dan dinyatakan meninggal dunia pada 14 April 2025. Namun, KBRI Phnom Penh tidak berhasil melacak tempat kerja Ihwan, sehingga sulit meminta pertanggungjawaban pihak perusahaan.

Jenazah Ihwan akhirnya dimakamkan di Kamboja dengan persetujuan keluarga dan dukungan penuh dari KemenP2MI serta KBRI.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES