Pemerintahan

Gubernur Khofifah Gelar Pasar Murah Pemprov Jatim di Singosari Malang

Rabu, 14 Mei 2025 - 11:46 | 6.92k
Gubernur Khofifah saat mengunjungi pasar murah di Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Selasa (13/5/2025).(Dok.Humas Pemprov Jatim)
Gubernur Khofifah saat mengunjungi pasar murah di Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Selasa (13/5/2025).(Dok.Humas Pemprov Jatim)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap pasar murah yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan bisa membantu masyarakat mendapatkan sembako dengan harga terjangkau. 

Khofifah juga menegaskan, keberadaan Pasar murah sebagai upaya meningkatkan daya beli dan mendekatkan akses bahan pokok yang terjangkau bagi masyarakat. 

Advertisement

“Pasar murah ini digelar  agar dapat mengendalikan inflasi dan mewujudkan ketahanan pangan di Jawa Timur,” katanya saat meninjau Pasar Murah di Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Selasa (13/5/2025). 

Sejumlah bahan pangan yang dijual mulai beras, minyak, gula, telur, ayam, bawang putih, bawang merah dan juga telur ayam. Semua yang disediakan di pasar murah Singosari ini jauh di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

Misalnya untuk beras premium dijual Rp14.000/kg, harga Kabupaten Malang Rp14.670/kg, sedangkan untuk HET diketahui ada di angka Rp14.900/kg. Total ada 200 kg beras premium yang disediakan di sini.

Kemudian beras medium dijual dengan harga Rp12.000/kg, padahal harga di pasar Kabupaten Malang adalah Rp12.700/kg, sedangkan HET ada di angka Rp12.500/kg. Di pasar murah ini, total disediakan 3 ton beras medium yang bisa diakses masyarakat.

Berikutnya Minyakita dijual dengan harga Rp13.000/liter, padahal harga di pasar Kabupaten Malang adalah Rp16.000/liter, sedangkan HET Rp15.700/liter. Total jumlah komoditi yang disediakan di sini ada sebanyak 300 Liter. 

Gula pasir Rp14.000/kg, harga di pasar Kabupaten Malang Rp17.000/kg sedangkan HET Rp17.500/kg, jumlah komoditi disediakan sebanyak 100 kg.

Lalu telur ayam ras dijual Rp22.000/kg, padahal harga di Kabupaten Malang adalah Rp26.200/kg sedangkan HET Rp30.000/kg, dengan jumlah komoditi yang disediakan 100 kg. 

Bawang putih sinco dijual dengan harga Rp30.000/kg, sementara  harga Kabupaten Malang diketahui Rp36.200/kg dan HET Rp38.000/kg, dengan jumlah komoditi yang disediakan 50 kg. 

Bawang merah dijual dengan harga Rp30.000/kg, sedangkan harga di pasar Kabupaten Malang ada di angka Rp35.200/kg dan HET Rp41.500/kg, dengan jumlah komoditi 50 kg.

Untuk tepung terigu Rp10.000/kg, sementara harga di pasar-pasar Kabupaten Malang Rp10.600/kg. Jumlah komoditi tepung terigu yang disiapkan di pasar murah sebanyak 40 Kg.

"Jadi bahan pokok yang dijual di sini sangat jauh dari harga di pasar. Dengan tujuan supaya subsidi benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan," tuturnya. 

Lebih lanjut, lokasi pasar murah sengaja digelar di dekat permukiman warga untuk menjangkau kebutuhan bahan pokok. 

"Saya bersyukur antusiasme masyarakat karena harga yang dijual lebih murah dibandingkan harga di pasar. Insya Allah bermanfaat dan barokah," ungkapnya.

Saat meninjau pasar murah, Khofifah yang didampingi Bupati Malang menyempatkan diri menyapa masyarakat dan membagikan telur kepada ibu hamil serta   balita, serta memberikan beras kepada lansia. 

Menurut Khofifah, telur yang dibagikan kepada ibu hamil  dan  balita agar asupan gizi ibu hamil dan balita tercukupi sehingga bebas stunting. Khofifah menyebut, hasil evaluasi Kemenkes, Jatim stunting nomor 2 paling bawah setelah Bali. 

“Insya Allah progam stunting di Jatim sukses. Terus bekerja keras hingga stunting nol bagi Jatim," ungkapnya. 

Gelaran Pasar Murah disambut antusias warga sekitar, salah satunya Eka (20) ibu hamil mengaku sangat terbantu karena bisa membawa pulang 1 kg telur. 

“Alhamdulillah, saya sangat terbantu. Telurnya nanti bisa juga  buat anak saya yang masih balita," ucapnya. 

Hal yang sama disampaikan Mariati (34). Ia yang turut mengantre sejak pagi juga mengatakan sangat senang bisa mendapatkan berbagai bahan pangan dengan harga murah. 

"Harapannya kegiatan semacam ini bisa terus ada. Supaya masyarakat desa bisa semakin maju. Terima kasih Ibu Khofifah," ungkapnya.

Turut hadir, Kepala Dir. Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya Malang, Kepala KPH Malang, Perhutani Divre Jatim, Ka. UPT Pengelola Kawasan Hutan Universitas Brawijaya Malang, Camat Singosari dan Kades Klampok.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES