Jemaah Haji Diberangkatkan, Pemkot Probolinggo Pastikan Pendampingan Maksimal

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Suasana haru menyelimuti halaman Kantor Wali Kota Probolinggo, Senin (26/5/2025) malam. Sebanyak 214 jemaah haji resmi diberangkatkan ke Tanah Suci, disaksikan ratusan keluarga dan kerabat yang mengantar dengan penuh doa dan harapan.
Prosesi pelepasan berlangsung khidmat sekitar pukul 18.30 WIB, dipimpin langsung Wali Kota Probolinggo, Dokter Aminuddin. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kedisiplinan dan koordinasi selama menjalankan ibadah haji.
Advertisement
“Saya berpesan, agar jamaah mematuhi arahan dari pembimbing dan selalu berkoordinasi dengan petugas,” ujarnya.
Dokter Aminuddin juga menegaskan, Pemerintah Kota Probolinggo berkomitmen penuh dalam memberikan pendampingan kepada para jemaah.
Wali Kota Probolinggo melepas keberangkatan jamaah Haji ke tanah Suci. (Foto: Sri Hartini/TIMES Indonesia)
“Kami telah menugaskan tiga petugas khusus untuk mendampingi jamaah di Tanah Suci. Mereka akan menjadi perpanjangan tangan kami guna memastikan seluruh proses ibadah berjalan lancar dan aman,” tambahnya.
Dokter Aminuddin menyebut, pemantauan terhadap jemaah tidak hanya dilakukan saat keberangkatan, tetapi juga selama proses ibadah di Tanah Suci hingga kepulangan ke Kota Probolinggo.
“Kami ingin memastikan seluruh jamaah pulang dengan selamat dan menjadi haji yang mabrur,” pungkasnya.
Momen haru terpancar dari wajah para jemaah, salah satunya Jamilah (81) asal Kelurahan Pilang. Meski usianya telah lanjut, semangatnya tetap menyala. Ia terlihat antusias didampingi oleh putrinya.
“Alhamdulillah, saya sehat wal afiat. Semoga diberi kelancaran dan dijadikan haji mabrur,” ucap Jamilah penuh syukur.
Sementara itu, Dewi Rohila yang tampak duduk di atas kursi roda, mengisahkan dirinya terpanggil menunaikan ibadah haji setelah menanti selama 13 tahun sejak mendaftar pada 2012.
“Alhamdulillah, saat ini saya sudah mulai sehat. Nanti disana saya tetap akan memakai kursi roda, biar tidak terlalu capek,” kata Dewi.
Ia sempat mengungkapkan kekhawatirannya jika tidak ditempatkan satu hotel dengan suaminya, mengingat sistem akomodasi di Arab Saudi yang berbasis syariah.
Meski begitu, Dewi menyatakan pasrah dan berharap tetap bisa berada dekat dengan suaminya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |