Pemerintahan

Dispertan Banyuwangi Sebut Daging Kurban Terjangkit PMK Tetap Aman Dikonsumsi

Rabu, 04 Juni 2025 - 17:57 | 12.31k
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertan Banyuwangi, drh Nanang Sugiharto. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertan Banyuwangi, drh Nanang Sugiharto. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Menjelang hari raya Idul Adha, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Pemkab Banyuwangi menegaskan bahwa daging kurban yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tetap aman untuk dikonsumsi.

“Virus PMK pada hewan ini tidak berbahaya bagi manusia. Namun, masyarakat dianjurkan untuk menghindari mengkonsumsi bagian mulut, lidah, atau seluruh bagian kepala, dan organ dalam,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertan Banyuwangi, drh Nanang Sugiharto, Rabu (4/6/2025).

Advertisement

Nanang menjelaskan, bahwa di momen Idul Adha, masyarakat tidak perlu panik terkait isu wabah PMK yang sedang melanda sektor peternakan. Ia menekankan bahwa PMK sendiri hanya menyerang hewan ternak yang memiliki kuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, unta dan juga lainnya.

“Artinya, wabah virus PMK ini tidak dapat menular ke manusia atau istilahnya zoonosis,” ujarnya.

Dikatakan Nanang, menjelang hari raya Idul Adha, Dispertan Banyuwangi memastikan tidak adanya laporan kasus PMK di Bumi Blambangan. Hal ini ia sampaikan setelah melakukan pemeriksaan langsung di sejumlah lapak musiman.

“Sudah 18 hari kami keliling lakukan pemeriksaan, tidak ada kasus penyebaran PMK, laporan juga tidak ada,” tuturnya.

Kabid-Kesehatan-Hewan-dan-Kesehatan-Masyarakat-Veteriner-Dispertan-Banyuwangi-b.jpgTim Dispertan Banyuwangi saat memeriksa sejumlah hewan yang dijual di lapak musiman. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)

Selain PMK, lanjut Nanang, tim lapangan Dispertan Banyuwangi juga tidak menemukan penyakit menular lainnya seperti Lumpy Skin Disease (LSD) maupun Septicaemia Epizootica (SE) pada hewan kurban.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, Dispertan Banyuwangi memastikan seluruh hewan kurban yang dijual dalam kondisi sehat dan layak potong. Sehingga, masyarakat dapat menjalankan ibadah kurban dengan tenang tanpa kekhawatiran terkait penyakit ternak.

Dispertan Banyuwangi juga terus melakukan pemeriksaan agar kualitas kesehatan hewan tetap terjaga, sehingga daging kurban yang dikonsumsi aman dan memenuhi standar kesehatan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES