'UN Bukan Momok, Tak Ada Anak Kelas Tiga yang Kesurupan'

TIMESINDONESIA, JEMBER – Sejumlah anggota Komisi D DPRD Jember, memantau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) secara langsung di beberapa sekolah, Senin (4/4/2016). Diantaranya di SMA Negeri Kencong, SMK 8 Jember di Kecamatan Semboro, SMK 6 Jember di Kecamatan Tanggul, dan SMA Negeri Tanggul.

Sekretaris Komisi D DPRD Jember, Nur Hasan, mengatakan, UN tahun ini tak ada kendala serius yang dihadapi sekolah, terutama untuk sekolah yang menyelenggarakan UN secara manual.

Advertisement

“Sejauh ini belum ada masalah, dan semoga anak-anak sukses melaksanakan UN,” katanya, saat memantau pelaksanaan UN di SMA Negeri Kencong.

Menurut politisi PKS ini, pasca dihapusnya UN sebagai prasyarat kelulusan, para pelajar yang mengikuti ujian terlihat lebih tenang. Sebab mereka dalam mengerjakan soal, tak dibayangi ancaman tidak lulus karena nilai UN yang jeblok.

“Kita lihat sekarang tak ada anak didik kelas tiga yang kesurupan, karena mereka sudah tak lagi terbebani. Sehingga para pelajar tidak lagi melihat ujian sebagai momok,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri Kencong, Imam Wismantoro, menuturkan, dari 261 siswa dan 44 siswa yang menggabung di lembaganya, semuanya mengikuti ujian di hari pertama ini.

“Semuanya hadir, tak ada yang mengundurkan diri maupun yang izin karena sakit,” paparnya.

Menurut dia, di SMA Negeri Kencong masih menyelenggarakan ujian secara manual, sebab untuk pelaksanaan UN Berbasis Komputer (UNBK), pihaknya masih terkendala perangkat yang tersedia.

“Jumlah computer yang ada dan siap untuk digunakan hanya 20 unit. Sementara untuk bisa menyelenggarakan UNBK, setidaknya butuh computer antara 90 sampai 100 unit. Karena perbandingannya adalah 1 unit computer untuk 3 siswa,” terangnya.

Kendati demikian, Wismantoro mengaku, sekolahnya akan mempersiapkan diri untuk mengikuti UNBK pada tahun ajaran berikutnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.