Pendidikan

Belajar Prinsip Terbang, Siswa Madrasah Bermain Kitiran Bambu

Sabtu, 20 Agustus 2016 - 10:02 | 70.56k
Salah Satu Siswa MIM Penaruban Mendemontrasikan Cara Menerbangkan Kitiran Bambu ( Foto : Edi Siswanto / Purbalingga TIMES )
Salah Satu Siswa MIM Penaruban Mendemontrasikan Cara Menerbangkan Kitiran Bambu ( Foto : Edi Siswanto / Purbalingga TIMES )
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PURBALINGGA – Siswa MI Muhammadiyah Penaruban Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah, belajar mengenal cara terbang dengan media permainan kitiran bambu (baling-baling).

Kitiran Bambu atau baling-baling yang terbuat dari bambu, sepintas terlihat sangat sederhana, karena hanya ada sebuah belahan bambu tipis yang menempel pada satu bilah (tuas). Namun dibalik itu, kitiran bambu memiliki tantangan bagi pembuat dan pemainya untuk bisa membuktikan terbang atau tidak.

Advertisement

Hal itulah yang coba dikenalkan oleh guru Madrasah kepada para siswanya di MIM Penaruban pada rangkaian acara peringatan HUT ke-71 Republik Indonesia, pada hari Sabtu 20 Agustus 2016.

Rahmat salah satu guru madrasah menuturkan, cara memainkan kitiran bambu cukup mudah karena tidak memerlukan alat bantu lainya, sehingga memudahkan anak-anak untuk bermain.

Namun, dalam kenyataanya menerbangkan kitiran bambu perlu latihan dan pengalaman. Terbukti banyak siswa yang belum bisa memainkan kitiran bambu dengan baik, sekalipun sudah diberitahu sebelumnya.

“Letakan gagang atau bilah kitiran di antara dua telapak tangan, lalu diputar-putar, arahkan putaran kitiran sehingga terasa hembusan angin ke bawah. Gesekan telapak tangan dengan cepat lalu terbangkan” ucap guru kelas VI Rahmat, sambil menunjukan cara terbang kitiran bambunya.

Rahmat menambahkan, dari permainan tersebut, secara sederhana siswa kita perkenalkan bagaimana baling baling itu bisa terbang seperti pesawat terbang atau helicopter. Dengan demikian para siswa yang bermain kitiran bambu dapat menambah ilmu dan pengetahuanya tentang baling-baling pesawat.

Sementara itu Kepala Madrasah Siti Nurlaly menjelaskan, dari 250 buah kitiran bambu di buat oleh siswa dan orang tua di rumah, dan dilombakan di sekolah pada puncak perayaan HUT Ke 71 RI. Untuk juaranya adalah kitiran bambu yang bisa terbang dengan baik.

Menurut  Siti Nurlaely, kegiatan tersebut sekaligus untuk nguri-uri (memelihara) permainan tradisional dan tumbuhnya daya kreativitas.

“Harapan kami, mudah-mudahan pemerintah dapat menambah fasilitas permainan edukasi bagi para pelajar ataupun membangun sarananya, khususnya bagi sekolah sekolah di desa,” ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES