UMD Universitas Jember Lakukan Standarisasi Produk Desa

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Program Universitas Membangun Desa (UMD) oleh Universitas Jember, mengembangkan produk desa dan pelaksanaan standarisasi produk, di 10 Desa yang berada di Kecamatan Cermee dan Wringin Kabupaten Bondowoso.
Pelaksanaan program melalui KKN tematik UMD ini, bertujuan untuk memotivasi desa untuk memunculkan potensi desa. Dan desa yang sudah memiliki potensi produk maka akan dikembangkan melalui inovasi-inovasi, yang dapat menunjang, Minggu (5/2/2017).
Advertisement
BACA JUGA: Gerakan One Village One Product oleh KKN Unej di Bondowoso
"Produknya sudah ada di desa, cuma tinggal diinovasi dari segi rasa atau kemasan. Dan bahan dari produk di desa tersebut sudah ada tetapi belum dimaksimalkan, dan ini harus dimotivasi bahwa ada potensi yang perlu diolah," papar Hermanto Rohman, S.Sos, M.PA, Direktur Program Implementation Unit Universitas Membangun Desa Unej.
Harapan kedepannya semua produk bisa terakomodir menjadi satu potensi unggulan di kecamatan, untuk dilakukan standarisasi produk jika akan dipasarkan.
"Nanti semua produk di desa itu bisa terwadahi dalam satu potensi unggulan Kecamatan, jadi pemasaran yang nanti non konvesional dengan digital atau e-commerce kita akan kembangkan di Kecamatan dan ada proses standarisasi ketika mau dipasarkan secara online," tegasnya.
Konsep UMD adalah memberdayakan desa terkait informasi desanya, yaitu informasi potensi desa, informasi tata kelola pelayanan dan administrasi desa serta dan infromasi kemiskinan.
10 desa yang melaksanakan program UMD yaitu di Kecamatan Cermee ada di Desa Cermee, Bercak, Suling Wetan, Ramban Kulon, Ramban Wetan, Grujugan dan di Kecamatan Wringin ada di Glingseran, Bukor, Banyuputih dan Ambulu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |