
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Cugenang Gifted School merupakan sekolah khusus anak-anak yang memiliki 'gifted'. Artinya sekolah ini menerima siswa siswi dengan kelebihan dan bakat khusus di tingkat intelektual dan intelegensinya.
Di sekolah ini, seluruh siswanya memiliki IQ paling kecil 130. Setiap kelas hanya diisi oleh lima sampai delapan anak dan setiap anak memiliki metode serta cara belajar masing-masing.
Advertisement
Rikrik Riana, inisiator dan pendiri sekolah tersebut mengatakan bahwa sekolah dengan anak-anak berkelebihan dan bakat khusus ini adalah satu-satunya di Indonesia. Padahal, jumlah anak yang masuk dalam kategori 'gifted' jumlahnya cukup banyak.
Foto: Majalah Feature Indonesia
"Di Jakarta, kurang lebih 1 persen dari penduduknya itu gifted," ujarnya.
Kata Rikrik pendidikan dan bimbingan bagi 'gifted' kids ini dinilai penting mengingat, anak-anak tersebut memiliki pola pikir dan cara belajar yang berbeda dari anak pada umumnya.
Selain itu, anak-anak tersebut harus diperhatikan dan mendapatkan bimbingan agar tidak menyalurkan bakatnya di jalur yang salah. Sebab keberadaan anak ini banyak tak disadari oleh kebanyakan orang, bahkan orang tuanya sendiri.
Anak seperti ini biasanya dicap sebagai anak nakal, pemberontak dan sulit diatur. Padahal mereka punya bakat dan kelebihan khusus.
Siswa CGS menari Tari Merak. (Foto: kumparan)
"Bagi sebagian orang yang tidak memahami, mereka akan menilai anak anak ini nakal dan bandel, padahal sebenarnya anak-anak ini memiliki bakat dan kelebihan khusus," tambahnya.
Siswa di sekolah ini juga tergolong tidak banyak, hanya sekitar 25-30 orang saja dan berasal dari berbagai daerah.
Tidak seperti sekolah khusus lainnya (swasta) yang mematok harga tinggi untuk biaya pendidikan, sekolah ini justru memberi keringanan pada siswanya. Bahkan para siswa boleh menempati asrama secara gratis.
Berlokasi di daerah Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sekolah itu memiliki lingkungan yang sangat nyaman untuk belajar. Dari segi fasilitas, CGS sangat baik. Ada 18 ruang kelas pembelajaran.
Selain itu, ada sebuah laboratorium, ruang perpustakaan, masjid, ruang makan bersama, aula serbaguna, teater multifungsi, serta sebuah gedung asrama bertingkat untuk para murid dan guru pendamping.
Untuk sekolah di sini tidaklah mudah. Ada serangkaian tes yang harus dijalani oleh calon siswa. Salah satunya tes IQ yang minimal 130. Ada juga tes kreativitas dan komitmen. Semua tes tersebut didampingi psikolog. Terakhir sesi wawancara dengan orangtua untuk mengetahui latar belakang keluarga calon murid. Dan sekolah ini tidak menerima siswa yang usianya lebih dari 8 tahun. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Ahmad Sukmana |