Belajar Wirausaha, 138 Mahasiswa STPP Ikut Bimtek PWMP
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) program Pengembangan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP), Kamis (28/9/ 2017) di Aula Sasana Giri Sabha Ir H Syamsuddin Abbas.
Sebanyak 138 mahasiswa STPP Malang tingkat III dan IV menjadi peserta bimtek angkatan I ini. Mereka belajar tentang kewirausahaan dari para narasumber yang datang dari Kementerian Pertanian, Dinas Kesehatan, praktisi pengusaha bidang pertanian, dan dosen pendamping PWMP STPP Malang.
Materi yang diberikan pada Bimtek ini, yaitu success story of agripreneur, rencana pengembangan agribisnis, jejaring pemasaran, jaminan mutu produk, pengembangan modal, izin usaha dan sertifikasi produk.
Membuka Bimtek, Wakil Ketua (Waka) II STPP Malang Dr Ir Ismulhadi MSi mengatakan, membangun dan memgembangkan usaha itu perlu seni, yaitu upaya menyiasati usaha supaya berhasil.
Waka II STPP Malang Dr Ir Ismulhadi (kanan) membuka Bimtek PWMP angkatan I (Humas STPP Malang for TIMES Indonesia)
Dalam mengembangkan agribisnis, kata dia, pelaku usaha harus berani, tidak malu, tekun, jujur, dan fokus.
"Memajukan usahanya dan sikap profesional yang lain sesuai dengan pengembangan usaha yang dijalankan," kata Ismulhadi.
Dia juga menyampaikan, analisis peluang usaha dalam pengembangan agribisnis harus dilakukan. Yang mudah dan sederhana, dengan menggunakan analisis SWOT.
"Kalau kita sudah melakukan analisis SWOT, maka dapat dirumuskan strategi yang akan digunakan dalam rangka pengembangan agribisnis," ujar Waka bidang administrasi umum ini.
Mahasiswa STPP Malang menjadi peserta Bimtek PWMP angkatan I (Humas STPP Malang for TIMES Indonesia)
Dalam kesempatan membuka Bimtek mewakili Ketua STPP Malang, Ismulhadi melontarkan kalimat kalimat motivasi yang dikutipnya dari Bob Sadino, pengusaha agribisnis yang sukses.
"Jadilah orang yang nomor satu."
"Kalau itu masih sulit jadilah orang yang terbaik."
"Kalaupun masih belum bisa dilakukan, maka jadilah orang yang punya perbedaan dengan orang lain."
Dia mengingatkan, dalam menjalankan agribisnis tidak akan lepas dari cobaan-cobaan dalam prosesnya.
"Kita harus ulet dalam menjalankan agribisnis, tidak mudah menyerah dan tidak mudah putus asa," tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Malang |