Pendidikan

Perkuat Rekognisi Internasional, UMM Kirim 11 Dosen ke Eropa

Kamis, 15 Februari 2018 - 19:14 | 41.89k
Rektor UMM, Fauzan, saat membuka acara 2nd ASEAN Conference on Psychology and Humanity. (FOTO: UMM)
Rektor UMM, Fauzan, saat membuka acara 2nd ASEAN Conference on Psychology and Humanity. (FOTO: UMM)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Sebagai upaya memperkuat rekognisi internasional, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus mengirimkan mahasiswa, dosen serta staf untuk belajar dan merasakan suasana internasional.

Hal tersebut dilakukan dengan menjalin beberapa kerjasama, salah satunya melalui program Erasmus Mundus yang menjadi Erasmus +, sejak tahun 2007 hingga kini.

Advertisement

Melalui program beasiswa Erasmus+, tahun ini UMM mengirim 11 mahasiswa, dosen serta staf ke beberapa perguruan tinggi di Eropa untuk mengikuti program pertukaran selama satu semester. Mereka diberangkatkan secara bersama-sama pada Minggu, (11/2/2018).

Rektor UMM Fauzan berpesan agar para penerima beasiswa Erasmus+ UMM dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik dan bertanggung jawab, serta senantiasa merasa bangga karena tidak banyak yang bisa mendapatkan beasiswa bergengsi ini.

“Harus bertanggung jawab disana, karena ini sebagai representasi dari UMM dan juga Indonesia,” tutur Fauzan saat memberikan pembekalan pada para penerima beasiswa Erasmus+.

Senada dengan hal tersebut, Asisten Khusus Rektor Bidang Kerjasama UMM, Suparto menjelaskan bahwa keberangkatan para Awardees Erasmus+ UMM membawa misi Pengembangan International Exposure. UMM ingin mahasiswa, dosen dan stafnya mendapatkan pengalaman internasional, bagaimana cara hidup, bekerja dan berinteraksi langsung orang asing.

“Dengan punya pengalaman itu harapannya civitas akademik UMM terbiasa dengan berbagai perbedaan internasional,” ujar Suparto.

Tata Budhi Prasetyo, salah satu mahasiswa UMM penerima beasiswa Erasmus+ mengaku siap dengan tantangan yang akan dihadapi di Polandia.  Baginya program ini adalah kesempatan emas untuk belajar sembari berpetualang. 

Sementara itu, menindaklanjuti kerjasama program Erasmus+ khususnya antara UMM dengan University of Opole Polandia, Michal Wanke selaku Coordinator Office for International Study Programmes dan Magdalena Hlawacz selaku  Associate Professor Erasmus+ Departamental Coordinator University of Opole mengunjungi UMM.

Hal ini dilakukan untuk mencari tahu lebih dalam tentang UMM sebelum kedua perguruan tinggi ini melakukan pertukaran mahasiswa, dosen, dan karyawan.

Dalam kunjungannnya, Michal dan Magdalena berkesempatan menyambangi American Corner (Amcor) UMM, Kantor Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) UMM, dan beberapa kantor program studi.

Michal mengaku University of Opole Polandia tidak memerlukan waktu lama untuk menerima tawaran kerjasama dengan UMM. Hal itu lantaran UMM telah memiliki kredibilitas yang baik utamanya dalam hal kerjasama.

"Kami melihat UMM sangat aktif dalam kerjasama internasional dan memiliki banyak koneksi," kata Michal.

Michal menambahkan dalam waktu dekat program Erasmus+ akan secepat mungkin dijalankan pada tahun ini.

Nantinya, pertukaran dosen dan karyawan dikedua perguruan tinggi ini akan menyesuaikan kebutuhan masing-masing universitas. 

University of Opole sendiri mempunyai kelas internasional untuk mahasiswa, dosen, maupun karyawan UMM ditempatkan disana.

Selama sepekan di UMM, Magdalena Hlawacz selaku kordinator Program Erasmus+ mengaku senang berada di UMM karena baginya UMM adalah perguruan tinggi yang menarik.

"Saya suka karena ada BIPA disini. Saya yakin bahwa UMM mampu menjalankan program internasional dengan baik," pungkas Magdalena.

Kedepan, tidak hanya program beasiswa Erasmus+ UMM juga mengembangkan kerjasama dibidang lain seperti join research, summer course, dan credit transfer dengan University of Opole. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Indonesia

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES