Kontes Robot Hidrolik Kenalkan Anak - anak pada Dunia Konstruksi

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Teknik Sipil Universitas Widya Kartika (Uwika) Surabaya bersama Edu Sains Club kembali menyelenggarakan kontes membuat Robot Hidrolik dan Spaghetti Structure Challenge tingkat Jawa Timur, Selasa (27/2/2018).
Acara tersebut adalah event tahunan yang rutin diselenggarakan oleh Teknik Sipil Uwika bekerjasama dengan Edu Sains Club Indonesia, komunitas guru - guru sains pengelola ekstra kurikuler sains.
Advertisement
Lomba diikuti oleh 50 siswa Sekolah Dasar (SD) dari berbagai daerah. Seperti Pasuruan, Jombang, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Surabaya. Terdiri dari tujuh tim, tiap tim diisi oleh dua orang siswa.
Dalam kontes robot hidrolik, anak - anak ditantang untuk merakit robot dari stik es krim, karet, gabus, dan bahan sederhana lainnya. Sementara untuk gerakan robot secara mekanis mengandalkan tekanan air dan suntikan, tanpa menggunakan listrik atau program komputer.
Dibutuhkan kreatifitas mendesain robot agar mampu menyelesaikan tantangan, diantaranya membuat menara kubus, silinder serta bola ping pong yang disusun menjadi menara dalam waktu empat menit.
“Mereka membuat robot pada saat di lokasi ini mulai nol kita beri waktu dua jam,” terang Didik Purwanto, Kaprodi Teknik Sipil Uwika Sutorejo, Surabaya.
Ketika menara sudah tingkat dua dan mulai miring, akan risiko roboh. Siswa berlatih membuat bangunan bisa kuat, kokoh dan tahan terhadap beban.
“Kita mengambil 10 besar menara tertinggi dan diberi beban kelereng secara bertahap. Tiga menara yang mampu bertahan akan menjadi juara,” paparnya.
Permainan seperti ini bermanfaat untuk melatih logika berfikir serta mengenalkan pada anak - anak bahwa energi gerak tidak hanya dari listrik, tapi juga dari mekanik. Serta melatih anak - anak untuk meningkatkan kreatifitas dan semangat belajar sains.
“Karena untuk bidang robot ini sangat menarik perhatian anak, tapi terkadang robot di luaran sana mahal harganya. Kemudian juga dituntut alat - alat yang rumit, tapi dengan robot hidrolik kita kemas dengan sederhana. Bahkan anak SD kelas 1 - 4 bisa membuatnya,” sambung Didik.
Sementara untuk Spaghetti Structure Challenge, mereka ditantang untuk menyusun menara dari stik spaghetti yang sangat rapuh, tipis, hingga diperlukan kehati - hatian serta kekompakan tim.
Dengan tujuan melatih anak - anak agar mengetahui cara membuat struktur bangunan, bahwa pondasi merupakan bagian paling penting dalam membuat bangunan.
“Harus kuat, harus bisa ditopang satu sama lain, dan yang terpenting menaranya juga harus lurus,” katanya.
Sebelum lomba, para siswa telah mendapat pelatihan dari tim Edu Sains dan Teknik Sipil Uwika di sekolahnya masing - masing.
“Kemudian diseleksi, yang dikirim ke lomba ini adalah yang terbaik menurut sekolahnya. Kita sangat menghargai kreatifitas mereka. Secara sederhana, anak - anak kita kenalkan dengan dunia kontruksi sejak dini atau teknik sipil. Kita juga akan mengambil kategori robot terbaik, tim terbaik dan robot favorit dari desain yang mereka buat,” pungkas Didik. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |