Peduli HAM, UB Berikan Beasiswa bagi Warga Palestina

TIMESINDONESIA, MALANG – Sejak tahun 2017 Universitas Brawijaya Malang meluncurkan program Munir’s Peace and Human Rights Award (MUPHRA) sebagai bentuk kepedulian UB dalam bidang perdamaian dan HAM
Ada tiga prohram dalam MUPHRA, salah satunya adalah pemberian beasiswa bagi warga negara Palestina untuk kuliah di UB baik dalam program S1 dan Pasca Sarjana melalui program MUPHRA Scholarship 2018.
Advertisement
Program itu terus berlanjuy hingga saat ini. Ada 6 orang warga negara Palestina mendapatkan beasiswa baik di program S2 dan S3. Beasiswa diberikan di Hotel Le Grand Amman Jordan dalam acara “Education and Cultural Night” yang diselenggarakan oleh UB bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yordania, Selasa (27/3/2018).
Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Yordania dan Negara Palestina, Andi Rachmianto, menyerahkan sertifikat beasiswa kepada para pendaftar beasiswa yang telah lolos seleksi administrasi dan sesi wawancara.
5 serifikat beasiswa diserahkan di Amman Yordania dan 1 sertifikat diserahkan di Malang Indonesia.
Keenam penerima MUPHRA Scholarship 2018 akan menempuh berbagai bidang studi yaitu 3 orang akan menempuh studi Doctoral di Fakultas Kedokteran, Teknologi Pertanian dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 3 orang akan menempuh studi Master di bidang binis adminstrasi, teknik sipil, dan teknk elektro.
Rektor UB berharap kehadiran mahasiswa Palestina ke UB bukan hanya sekadar untuk masa depan Negara Palestina saja namun juga bagi akan memberikan dampak positif UB.
“Tahun ini UB akan memberikan 6 beasiswa ke warga negara Palestina. Sedang tahun depan kita akan memberikan 6 beasiswa untuk program pasca sarjana dan 9 beasiswa untuk program S1 sesuai dengan kesepakatan UB dengan Dubes Palestina yang ada di Jakarta,” kata Bisri.
Sementara itu, Andi Rachmianto menyatakan bahwa dia sangat senang melihat dan bangga kepada UB karena telah memberikan beasiswa kepada warga negara Palestina dari dananya sendiri. “Saya senang karena UB selalu berkoordinasi dengan pihak KBRI di Jordan mulai pendaftaran mahasiswa, tes administrasi, tes wawancara hingga pengurusan visa setelah calon mahasiswa resmi dinyatakan lolos dalam seleksi MUPRA’s 2018,” kata Andi.
Andi juga berharap UB tidak hanya memberikan MUPHRA 2018 1- 2 tahun saja. "Tetapi harus bisa berjalan terus di tahun mendatang,” pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |