Pendidikan

Dihukum Lari Tanpa Sepatu, 6 Siswa SD di Banyuwangi Mengeluh Kesakitan

Sabtu, 01 September 2018 - 17:35 | 85.01k
Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Hukuman di luar batas kewajaran kembali mencoreng dunia pendidikan. Kali ini terjadi di SDN 1 Plampangrejo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jawa Timur.

Sedikitnya 6 orang siswa setempat, dihukum lari keliling lapangan sebanyak 10 kali. Mirisnya, mereka yang masih duduk dibangku kelas 4 tersebut diduga dipaksa lari dengan tanpa sepatu.

Advertisement

Keterangan IW, salah satu wali murid, kejadian tersebut menimpa buah hatinya pada saat mata pelajaran ekstra kurikuler seni tari. Saat proses belajar mengajar berlangsung, sang guru, Lutviana, meninggalkan kelas. Karena ada keperluan.

"Lalu anak-anak rame, ketika guru kembali ke kelas, langsung dihukum lari. Yang saya sesalkan, kenapa tidak boleh pakai sepatu," kata IW, Sabtu (1/9/2018).

Padahal, lanjutnya, hukuman yang diberikan adalah lari keliling lapangan sebanyak 10 kali. Sedang kondisi lapangan cukup terjal dan hanya sebagian yang telah dipaving.

"Ya kaki anak saya jadi sakit sekarang, kaos kaki yang dipakai juga langsung bolong, padahal itu baru beli," ungkapnya dengan nada jengkel.

Kepada wartawan, Lutviana, selaku guru penghukum, mengakui adanya hukuman lari keliling lapangan. Namun, soal lari tanpa sepatu, dia menyebut itu adalah inisiatif dari 6 siswa terhukum.

"Mereka sendiri yang lari tanpa sepatu, saya tidak menyuruh," ucapnya.

Kepada awak media, Kepala Sekolah SDN 1 Plampangrejo, Umi Baroroh, malah membantah adanya kejadian tersebut. Meskipun Lutviana, si guru mata pelajaran telah mengakui.

"Tidak ada anak buah saya seperti itu," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono menegaskan, bahwa setiap pengaduan masyarakat akan langsung ditindak lanjuti.

"Dinas akan turunkan tim, untuk klarifikasi tentang kebenaranya," ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES