Alat Deteksi Bencana Alam 'DESFOLA' Karya Mahasiswa UB Raih Penghargaan Internasional

TIMESINDONESIA, MALANG – Prestasi terus ditorehkan mahasiwa FT UB (Fakultas Teknik Universitas Brawijaya). Tim mahasiswa jurusan Teknik Elektro FT UB ini berhasil membuat inovasi pendeteksi potensi bencana alam berbasis android, DESFOLA (Disaster Detection System of Forest Fire and Landslide).
Alat yang dikembangkan ini berhasil memperoleh penghargaan dari kompetisi inovasi internasional. Alat ini merupakan inovasi dari Rizka Sisna Riyanti dan Bagas Priyo Hadi Wibowo dibawah bimbingan dosen Eka Maulana.
Advertisement
Alat DESFOLA ini berhasil memperoleh penghargaan medali emas di kompetisi The 5th International Young Inventors Awards (IYIA) 2018 yang diselenggarakan di Inna Grand Bali Beach Sanur, Bali, Indonesia, 19 hingga 22 September 2018.
Dalam Kompetisi IYIA 2018 yang diselenggarakan oleh asosiasi pemenang kompetisi penelitian atau inovasi nasional dan internasional INNOPA (Indonesian Invention and Innovation Promotion Association) ini, UB bersaing dengan universitas dari 15 Negara.
Kelima belas negara tersebut diantaranya, Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, Jepang, Korea Selatan, Rusia, dan Taiwan. Dalam ajang tersebut ada kurang lebih 317 inovasi dari peserta dalam dan luar negeri dipamerkan dalam kompetisi tersebut.
“Kami bangga bisa mengikuti jejak kesuksesan dari senior-senior kami,” kata perwakilan tim Rizka Sisna Riyanti.
DESFOLA ini adalah teknologi pendeteksi potensi bencana berbasis android guna mengurangi dampak akibat kebakaran hutan dan tanah longsor.
DESFOLA dirancang dengan hanya dua bagian utama yaitu bagian sensor dan bagian server. Bagian sensor diletakkan di beberapa bagian hutan dan bagian server akan diletakkan di pemukiman warga yang memiliki koneksi internet. DESFOLA menggunakan sistem pengiriman point to point untuk memaksimalkan kinerjanya.
“Data yang dideteksi oleh bagian sensor akan ditampilkan di aplikasi android secara realtime. Saat potensi bencana meningkat, alat akan menampilkan warning sehingga masyarakat bisa lebih waspada dan menanggulanginya lebih dini,” kata Bagas.
Selain itu, sejumlah Inovasi kuah berhasil ditorehkan kedua mahasiswa ini diantaranya, Silver Medal pada ajang International Research Innovation, Invention, and Solution Exposition (IRIISE) 2018 yang bertempat di University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia pada tanggal 14 hingga 16 Agustus 2018 lalu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : TIMES Malang |