Pendidikan

Kampus Thailand Sanjung Indonesia di Hadapan Tim Program SMP Kemenag RI

Jumat, 30 November 2018 - 08:26 | 105.04k
Prof Dr Ismail Luthfi Japakiya, rektor Universitas Fatoni, Thailand, memberi apresiasi Kemenag RI. (FOTO: Imam Kusnin)
Prof Dr Ismail Luthfi Japakiya, rektor Universitas Fatoni, Thailand, memberi apresiasi Kemenag RI. (FOTO: Imam Kusnin)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, THAILAND – Rombongan peserta Program SMP (Student Mobility Program) Kemenag RI sampai di Bangkok, Thailand. Setalah rehat beberapa saat, rombongan berkunjung ke Univeraitas Fatoni Assoc, Kamis (29/11/2018) malam.

Mereka pun diterima langsung Rektor Universitas Fatoni Assoc, Prof Dr Ismail Lutfi Japakiya. "Indonesia adalah negara besar yang mencirikan sebagai ummatan wahidah sekaligus ummatan wasathon yang telah diperjuangkan oleh Soekarno dan para pendiri bangsa lainnya," ucap rektor mengawali sambutannya.

Advertisement

Thailand-Kemenag-2.jpg

Apa yang disampaikan Ismail Luthfi bukan tanpa alasan. Menurutnya, Indonesia berhasil mempersatukan beribu-ribu pulau, etnik, suku, dan bahasa menjadi satu kesatuan bangsa (nation state) dan inilah Islam. 

Tidak ada negara di dunia seperti Indonesia dalam hal keberhasilannya menyatukan bangsanya. “Indonesia adalah negara besar dan saya selalu kagum ketika mengunjungi Indonesia,” kenang Ismail.

Luthfi mengatakan kita perlu melakukan riset serius apa rahasianya kenapa para tokoh Indonesia mampu mempersatukan bangsanya yang mayoritas beragama Islam. “Kami di Thailan ini masih berjuang agar Islam mampu dipahami dan di anut oleh bangsa kami,” kata Ketua Majlis Agama-Agama di Thailand ini. 

Di hadapan rombongan Program SMP yang diinisiasi Kemenag RI, Luthfi mengaku selama ini mengajak orang untuk memahami Islam dengan cara-cara damai (peace), hikmah, lemah lembut. “Dengan cara ini mulai banyak masyarakat di Thailan yang masuk Islam dari tahun ke tahun jumlahnya bertambah," kata Luthfi.

Luthfi merasa sangat bangga atas kunjungan bapak/ibu dan para mahasiswa ke kampusnya. “Kami telah saling kunjung dengan PT di Indonesia untuk merekatkan persaudaraan dan terus kita perkuat jalinan kerjasama terutama untuk menyiapkan para pemuda-pemuda di masa depan,” katanya. 

“Islam membawa misi rahmatan lil ‘alamin dan memajukan siratal mustaqim, karenanya kita harus berhati-hati dan mengamalkannya dengan baik”. Kita harus mencontoh Nabi Muhammad yang mengajarkan akhlak yang agung (khuluqun’adzim).” Demikian pesan Luthfi. 

Syafriansyah, Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan atas nama Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi kepada civitas akademika Universitas Fatoni Thailand yang selama ini telah bekerjasama dengan sejumlah PTKIN di Indonesia.

Syafri berharap semoga para mahasiswa mampu mengambil banyak pelajaran (lesson learn) atas perjuangan Universitas Fatoni dalam mengembangkan perguruan tinggi di Thailan.

“Kita bisa belajar dari kampus ini bagaimana berjuang ditengah-tengah kompleksitas persoalan umat, dan universitas ini berhasil eksis sampai sekarang,” tegas Syafriansyah.

Program SMP yang diinisiasi Kemenag RI dilaksanakan pada tanggal 25 November-1 Desember 2018. Program ini diikuti oleh Ketua DEMA, SEMA dan Wakil Rektor/Wakil Ketua PTKIN se-Indonesia. Kunjungan SMP juga dilakukan ke Pendidikan Tinggi Al-Zuhri Singapura, Universitas Kebangsaan Malaysia dan Universitas Selangor Malaysia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES