Pendidikan

Sah, Alumni Ponpes Nurul Jadid Jember Kini Punya Ketua Baru

Minggu, 02 Desember 2018 - 21:40 | 163.78k
Serah terima jabatan pengurus alumni Ponpes Nurul Jadid, Jember, Jawa Timur pada Minggu (2/12/2108). (FOTO: Istimewa)
Serah terima jabatan pengurus alumni Ponpes Nurul Jadid, Jember, Jawa Timur pada Minggu (2/12/2108). (FOTO: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – Para alumni Ponpes Nurul Jadid, Jember, Jawa Timur kini memiliki ketua baru, yakni Abdul Aziz. Dia menggantikan pengurus sebelumnya, yakni Supriyadi.

Kepengurusan anyar tersebut dilantik di Dewa Rowotamtu, Kecamatan Rambipuji, Jember, Minggu (2/12/2018). Estafet kepemimpinan tersebut diharapkan dapat menjadi semangat baru untuk membangun kebersamaan antaralumni Ponpes Nurul Jadid. 

Advertisement

Selain itu, pengurus baru alumni Ponpes Nurul Jadid yang tergabung dalam Nurul Jadid In Campus (NJIC) juga dilantik. Mereka juga memiliki ketua baru, yakni Saifur Ridhal yang menggantikan ketua sebelumnya, yaitu M. Iqbal. 

Pelantikan Pengurus Pembantu Pondok Pensatren Nurul Jadid (P4NJ) tersebut dihadiri oleh pengasuh Ponpes Nurul Jadid KH Moh. Zuhri Zaini, KH Abdul Hamid Wahid, dan KH Faiz A. H. Z. serta beberapa pengurus P4NJ Pusat.

“Pelantikan ini diharapkan keberadaan santri lebih solid,” kata KH Zuhri.

Menurut dia, santri yang berada di masyarakat harus kokoh dan bersatu. Juga mengamalkan ilmu yang sudah dipelajari selama di pesantren Seperti mengamalkan kesadaran berorganisasi, bermasyarakat, beragama, dan bernegara.

Santri tidak boleh berpangku tangan,” ujarnya.

Dia juga menuturkan bahwa santri juga harus dapat memberikan sumbangsihnya di bidang pendidikan, keagamaan hingga ekonomi. "Hal itu sebagai bentuk peran santri dalam bermasyarakat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kesantrian yang tertuang dalam Panca Kesadaran Santri," terang KH Zuhri.

Selain itu, tambahnya, santri juga perlu terlibat dalam dunia politik. 

Namun syaratnya, hal tersebut harus dilakukan dengan dengan niat dan tujuan mengabdi dan memberikan manfaat bagi umat. Bukan untuk memperkaya diri.

“Jika diniati untuk pengabdian, insyaallah semuanya akan dinilai ibadah dan menjadi berkah,” tambahnya.

Sementara itu, KH Abdul Hamid Wahid menambahkan bahwa santri harus berperan di tengah masyarakat dan memberikan manfaat. Hal itu bisa dilakukan dengan cara memperkuat kebersamaan antaralumni. “Sekarang waktunya saling memperkuat kebersamaan antaralumni,” imbuh salah satu pengurus Ponpes Nurul Jadid, Jember tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Jember

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES