Ketertarikan Masyarakat Pada Obat-obatan Herbal di UPT Materia Medica Meningkat

TIMESINDONESIA, BATU – Ketertarikan masyarakat terhadap obat-obatan herbal semakin meningkat, hal ini terlihat dari terus meningkatnya jumlah kunjungan masyarakat ke Unit Pelaksana Teknis (UPT Materia Medica), Jalan Lahor, Kota Batu.
Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan masyarakat yang terus naik dari tahun ke tahun. Tahun 2017 tercatat 4789 orang berkunjung ke balai yang mengurusi tanaman obat keluarga (Toga). Jumlah ini masih ditambah dengan masyarakat yang mengikuti workshop yang berkisar 404 orang hingga total kunjungan ke lembaga milik Pemprov Jatim pada tahun 2017 sebesar 5193 orang.
Advertisement
Kunjungan ini semakin melonjak pada tahun 2018 sebanyak 6629 orang. Sebagian besar orang yang datang memang untuk belajar tentang tanaman obat herbal, namun sebagian juga datang untuk mencari obat.
“Kurang lebih setiap tahunnya 1000 orang datang untuk mencari obat herbal penyakit yang dideritanya,” kata Kasi Pelayanan Laboratorium Herbal, UPT Materia Medica, Fitria Rahmawati S.Farm Apt.
Banyaknya obat kimia ditarik pemerintah karena berbagai sebab, serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan efek samping obat kimia, membuat masyarakat mulai belajar tanaman herbal ini. Terlebih Kementerian Kesehatan saat ini memiliki program Asuhan Mandiri dimana keluarga harus bisa mengobati anggota keluarganya dengan tanaman obat keluarga.
Masyarakat yang datang ke Materia Medica adalah dari kalangan akademisi, organisasi wanita seperti PKK dan Dharma Wanita hingga kelompok pengobatan tradisional. Kedatangan mereka untuk mengetahui informasi tentang manfaat tanaman obat hingga bagaimana cara mengolah dan menggunakannya.
“Selain ikut pelatihan, ada juga yang menggunakan untuk tempat penelitian hingga berwisata tanaman obat keluarga,” kata Fitria.
Di tempat ini masyarakat bisa berkunjung ke herbal mart dimana berbagai macam obat herbal dari 750 jenis tanaman toga di Materia Medica diolah menjadi obat herbal dan jamu. Di atas lahan seluas 2,1 hektar ini juga terdapat Klinik Pengobatan Komplementer atau yang akrab disebut Griya Sehat. Di klinik ini, masyarakat bisa mendapatkan pengobatan umum hingga berbagai jenis terapi seperti terapi herbal, akupuntur hingga akupresur.
Tempat ini juga memiliki laboratorium kultur jaringan, laboratorium fitokimia dan analisis hingga klinik saintifikasi jamu. Masyarakat pun bisa mengikuti berbagai workshop mulai dari membuat makanan minuman herbal, kosmetik herbal hingga pengolahan tanaman obat.
Hendro, warga Kota Malang bersama istrinya datang ke Materia Medica khusus untuk mencari tanaman pengusir nyamuk. “Saya baca di media, kalau tahun 2019 ini puncak siklus serangan DBD, karena itu saya datang ke sini khusus mencari tanaman pengusir nyamuk,” ujarnya.
Ada juga pengunjung yang datang untuk membeli obat ambien penyakit yang dideritanya.
Hal ini menunjukkan ketertarikan masyarakat terhadap obat-obatan herbal semakin meningkat, hal ini terlihat dari terus meningkatnya jumlah kunjungan masyarakat ke Unit Pelaksana Teknis (UPT Materia Medica), Jalan Lahor, Kota Batu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : TIMES Batu |