Bupati Tantriana Sari Imbau Sekolah dan Madrasah Pakai Batik Pelajar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pelajar di Kabupaten Probolinggo, Jawa TImur, akan memiliki seragam khas batik pelajar mulai tahun ajaran 2019/2020. Ini setelah Bupati Tantriana Sari mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Imbauan Penggunaan Pakaian Seragam Khas Batik Pelajar.
SE diedarkan pada Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Probolinggo, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, serta Kepala SD Negeri/Swasta dan Kepala SMP Negeri/Swasta se-Kabupaten Probolinggo.
Advertisement
Dengan SE nomor 420/0145/426.101/2019 tersebut, pelajar SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA Negeri dan Swasta di Kabupaten Probolinggo, akan memiliki seragam khas batik pelajar mulai tahun pelajaran 2019/2020. Batik pelajar akan dikenakan setiap Rabu dan atau Kamis.
Motif dan model batik pelajar Kabupaten Probolinggo sudah ditentukan. Pengadaannya diusahakan sendiri oleh orang tua/wali peserta didik, yang dalam pelaksanaanya dapat bekerjasama dengan Komite Sekolah dan Paguyuban orang tua/wali peserta didik.
Produksi pakaian seragam khas sekolah batik pelajar, dikoordinasikan oleh Asosiasi Perajin Batik Kabupaten Probolinggo yang tergabung dalam Adikarya Pengrajin Batik Bordir dan Asesoris (APBBA).
Dengan SE ini, karya seni batik Kabupaten Probolinggo diharap tambah tumbuh dan berkembang. Serta membangkitkan kecintaan dan kebanggaan terhadap produksi daerah sejak dini.
Menindak lanjuti SE tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo telah bekerjasama dengan desainer batik Cap Saiful Rizal asal Desa Bulujaran Kecamatan Tegalsiwalan untuk mendesain batik sekolah.
Juga dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo untuk memfasilitasi sertifikasi penggunaan label batik ke Balai Besar Kerajinan dan Batik Kementerian Perindustrian RI.
"Kami juga sudah kerjasama dengan APBBA untuk persiapan pengadaan batik sekolah/batik cap dengan harga terjangkau oleh wali murid. Kebetulan di APBBA Kabupaten Probolinggo ada sekitar 15 IKM batik yang siap kami ajak kerja sama,” kata Dewi.
Lebih lanjut Dewi menerangkan jumlah batik pelajar yang akan diproduksi dan dikenakan siswa sebanyak 48.943 lembar.
Rinciannya, untuk pelajar SD sebanyak 13.015 lembar, MI sebanyak 6.585 lembar, SMP sebanyak 6.688 lembar, MTs sebanyak 8.173 lembar, SMA/SMK sebanyak 9.047 lembar, dan MA sebanyak 5.435 lembar.
“Seragam batik pelajar tingkat SD dirancang berwarna merah, tingkat SMP berwarna biru dan tingkat SMA berwarna abu-abu,” ujar Dewi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Sumber | : TIMES Ponorogo |