Pendidikan

Mahasiswa Asing Kagumi Indonesia Lewat Lomba Pidato BIPA Unesa

Jumat, 03 Mei 2019 - 10:34 | 108.52k
Julio Da Silva, mahasiswa asing dari Timor-Leste mengikuti lomba pidato Indonesia Rumah Keduaku yang diselenggarakan oleh BIPA Unesa, Jumat (3/5/2019).(Foto: Lely Yuana)
Julio Da Silva, mahasiswa asing dari Timor-Leste mengikuti lomba pidato Indonesia Rumah Keduaku yang diselenggarakan oleh BIPA Unesa, Jumat (3/5/2019).(Foto: Lely Yuana)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar lomba pidato nasional bertema Indonesia Rumah Keduaku, Jumat (3/5/2019).

Tiga puluh lima peserta merupakan mahasiswa asing yang tergabung dalam BIPA diseluruh Indonesia. Lomba pidato yang diadakan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional ini telah memasuki tahun kedua. 

Advertisement

Setiap peserta tanpa canggung menampilkan kemampuan mereka dalam berbahasa Indonesia. Materi yang disampaikan beragam, namun secara garis besar mahasiswa asing tersebut banyak mengagumi berbagai kultur budaya Tanah Air.

“Indonesia adalah rumah kedua yang nyaman bagi mahasiswa asing. Suasana aman nyaman tenteram membuat mahasiswa betah berada di sini. Orang Indonesia memang ramah, cobalah masuk ke dalam agar hadir rasa cinta. Indonesia memang berbeda, satu tahun saya merasakan kasih dan cinta,” cuplikan isi pidato Julio Da Silva, mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang berasal dari Timor-Leste.

Selain Julio, Jasmine Moh Sanga, mahasiswa asal Thailand yang menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) juga mengungkapkan keelokan Indonesia. 

“Kita harus memahami bagaimana Indonesia itu banyak orang asing yang hanya mengetahui pulau Bali. Padahal aset kepulauan Indonesia sangat banyak, banyak tradisi yang menjadi komoditas dan itu unik. Indonesia juga kaya akan keragaman makanannya,” ulas Jasmine.

Pengelola BIPA Unesa, Asrori mengungkapkan, jika kegiatan ini sebagai sarana komunikasi bagi mahasiswa BIPA seluruh Indonesia.

“Kegiatan ini juga jadi ajang assement keberhasilan mahasiswa BIPA dalam belajar Indonesia,” kata Asrori.

Untuk sistem penilain, pihaknya menuturkan ada ada tujuh kriteria yang dinilai. Seperti struktur atau alur pidato, isi, ketepatan tata bahasa, kelancaran, gesture, volum suara dan waktu atau durasi ketika membawakan pidato.

“Kami ingin ketika mereka pulang ke negara masing-masing mereka jadi duta bahasa Indonesia di negara masing-masing,” imbuh Asrori.

Dengan demikian, kata dia, Unesa juga berkesempatan dalam menunjukkan bahwa bangsa Indonesia tidak hanya menjadi milik bangsa pribumi. Akan tetapi, juga bahasa indonesia menjadi milik negara lain. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES