Dosen UGM Wahyono Berbagi Strategi Langkah Penelitian Tembus Jurnal Internasional

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Karya ilmiah dan penelitian dosen menjadi salah satu standar kriteria kualitas perguruan tinggi. Penelitian yang dihasilkan dosen dan terpublikasi dalam jurnal-jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus turut menjadi syarat pemeringkatan Perguruan Tinggi oleh Direktorat Perguruan Tinggi yang saat ini memasukkan unsur output dosen dan mahasiswa dengan bobot nilai yang lebih besar dari sebelumnya.
Kenyataannya, penelitian yang masuk publikasi ilmiah di jurnal terpublikasi internasional di Indonesia jumlahnya masih kalah dibandingkan negera-negara tetangga, seperti Korea Selatan, Jepang, Tiongkok dan India.
Advertisement
Menembus jurnal internasional memang tidak semudah yang diharapkan. Banyak kendala-kendala yang dialami para dosen, karena banyaknya animo dan juga persaingan yang ketat dengan para peneliti dan penulis lain menyebabkan karya-karya yang seharusnya bagus untuk dipublikasikan menjadi terhambat.
Pakar yang juga dosen pada program studi Doktor Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Wahyono pun memberikan bagaimana celah agar penelitian itu bisa menembus jurnal internasional.
“Ketepatan menentukan jurnal akan memperbesar peluang diterimanya artikel dosen,” beber Wahyono saat menjadi pembicara dalam workshop yang digelar Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Yogyakarta, 11 September 2019.
Wahyono yang memiliki rekam jejak publikasi penelitian di jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus dan lulusan dari University of Ulsan, Korea Selatan itu membeberkan hal dasar yang perlu dilakukan dosen ihwal pengetahuan dalam mencari jurnal yang dituju.
Karena selain menentukan peluang diterimanya artikel dosen, pengetahuan mencari jurnal yang dituju ini juga untuk menghindari dosen terjebak dalam jurnal predator.
Seperti diketahui, jurnal predator adalah jurnal yang memasang biaya tinggi, dan hanya mengutamakan bisnis. Jurnal predator ini seringkali tidak di perhitungkan ketika mengurus kepangkatan ataupun akreditasi institusi.
Agar dalam workshop yang diikuti dosen dari program studi (prodi) Sistem Informasi UBSI Yogyakarta dan Solo, serta prodi Perhotelan UBSI Yogyakarta, dan prodi Sistem Informasi Akuntansi UBSI Solo itu peserta tidak mengalami kebingungan, Wahyono juga memprektekkan cara mencari jurnal-jurnal bereputasi yang dimaksud.
Wahyono pun memberikan cara tepat dan singkat dari permasalahan-permasalahan yang selalu dihadapi oleh calon penulis jurnal Internasional. Ia menjelaskan dengan singkat, padat dan jelas sehingga mudah dimengerti oleh peserta. Di penghujung acara, para peserta diminta mempresentasikan hasil penelitian yang akan didaftarkan pada jurnal internasional. Sebanyak tiga kelompok menyajikan penelitiannya dan langsung di review oleh Wahyono.
Ketua panitia sekaligus Ketua Program Studi Sistem Informasi Kampus UBSI Kota Yogyakarta Anik Andriani, M.Kom mengatakan workshop ini digelar untuk memberikan pengetahuan dan wawasan dosen mereka tentang bagaimana teknik dan tata cara menembus jurnal internasional bereputasi sehingga kualitas publikasi dosen juga meningkat.
“Sebelum acara peserta sudah membuat tim, dimana masing-masing tim sudah menyusun draft paper yang akan direview oleh narasumber. Ouput dari kegiatan ini peserta sudah mempunyai paper yang siap disubmit ke jurnal internasional bereputasi,” ujarnya disela-sela workshop yang menghadirkan dosen UGM Wahyono. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Yogyakarta |