Teguh, Bocah SD di Sragen Jualan Es Kucir Sambil Sekolah

TIMESINDONESIA, SRAGEN – Bocah lelaki bernama Teguh Nikolas Saputra ini tengah menjadi perbincangan di kalangan warga Sragen, Jawa Tengah karena ia sekolah sambil berjualan es kucir dan nasi kucing. Ia berjualan demi bisa melanjutkan hidup.
Di media sosial tengah heboh membicarakan anak SD yang sekolah sambil berjualan es kucir dan nasi kucing. Bocah usia 10 tahun ini dikabarkan terpaksa berjualan es kucir dan nasi kucing agar bisa memenuhi kebutuhan hariannya.
Advertisement
Niko adalah anak dari pasangan suami istri Fery dan Giyem, warga Dukuh Kedu Rt 07, Desa Banyurip, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah.
Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Niko menyiapkan dagangannya untuk di jual di lingkungan sekolah. terdiri dari rasa melon, mangga, jeruk dibawa sambil ditawarkan pada warga di jalan maupun pelajar yang lainnya dijual dengan harga R. 500 perkantong es kucir.
Saat ditemui wartawan, Niko mengatakan bahwa berjualan es kucir keliling dilakukan sudah satu tahun.
"Iya jualannya setiap hari di sekolahan, pagi bawa dari rumah saya pikuk di pundak saya dan saya bawa ke dalam kelas yang beli teman teman saya di sekolahan. Kadang kalo masih tersisa es saya jual keliling sambil pulang ke rumah," kata Niko.
Menurut Niko, berdagang es sambil sekolah dilakukan demi membantu ibu mendapatkan penghasilan, selain itu hasil uang jualan es digunakan untuk uang jajan. "Iya tidak malu, ini buat membantu ibu, karena ibu dirumah harus merawat adik, bapak saya merantau di Jakarta bekerja serabutan," ujarnya.
Meski demikian, Giyem selaku ibu Niko sudah pernah melarang Niko agar sekolah tidak sambil berjualan es. Namun kemauan niko yang kuat ingin membantu pendapatan sang ibu yang tidak punya pekerjaan dan harus mengurus adik niko yang masih kecil, "Sudah saya larang mas, Niko itu orangnya keras dia pengen membantu ibu meski sekolah sambil jualan es," ungkap Giyem.
Giyem mengaku hanya bisa pasrah dengan apa yang dilakukan Niko, asal apa yang dilakukan anaknya masih positif dirinya mendukung saja,"Lha gimana itu kemauan anaknya langsung mas, katanya hasilnya buat bantu ibu dan adik kata Niko mas, ayah Niko di Jakarta mas kerja srabutan," ucapnya.
Dikesempatan terpisah, Retno wijayanti guru di SD Negeri 3 Banyurip saat ditemui, membenarkan jika Niko setiap hari memang berjualan es di sekolahan sambil belajar, "Iya benar, udah ada 1 tahunan kayaknya mas. dulu pertama jualan nasi bungkus sekarang tambah jualan es kucir," jelasnya Retno wijayanti.
Menurut Retno, sudah banyak guru Teguh Nikolas Saputra yang melarang untuk tidak berjualan di sekolahan, agar di sekolah fokus belajar saja. "Udah dilarang, kita sudah ngasih tahu Niko agar dagangannya di titipan di kantin saja biar tidak mengganggu dirinya belajar, Namum Niko anaknya keras tidak mau pengennya termos es dibawa terus ke dalam kelas, ya udah kita ngalah," bebernya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |