Pendidikan

Di Banyuwangi, Ada Sekolah di Tengah Kuburan

Kamis, 21 November 2019 - 20:45 | 165.91k
Siswa-siswi SDN 2 Sukonatar Banyuwangi, berjalan ke sekolah melewati kuburan. (Foto: Agung Sedana/TIMES Indonesia)
Siswa-siswi SDN 2 Sukonatar Banyuwangi, berjalan ke sekolah melewati kuburan. (Foto: Agung Sedana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Angker, bukanlah sebuah hal harus ditakuti oleh sejumlah murid-murid SDN 2 Sukonatar, Banyuwangi. Meski sekolah yang mereka tempati berada di area kuburan, namun keinginan untuk menimba ilmu tidak sedikitpun menciutkan mental para calon penerus bangsa ini.

Berjalan kaki disela canda gurau, setiap hari, para siswa tersebut tidak menampakkan sedikitpun rasa takut saat melintasi ribuan batu nisan.

Advertisement

"Nggak takut tuh. Karena sudah biasa," kata Dimas Anang Maulana, siswa kelas IV, Kamis (21/11/2019).

Pantauan TIMES Indonesia di lapangan, banyak hal menarik yang terjadi di area sekolah tersebut.

Diantaranya, di saat ada jenazah yang dikebumikan, murid-murid justru ikut mendekat. Apalagi, jika pemakaman di tengah jam istirahat, puluhan siswa-siswi itu langsung beramai-ramai mengerumuni prosesi pemakaman.

Alih-alih ikut takziah, rupanya murid-murid tersebut justru malah berburu koin yang terbungkus daun sirih. "Kalau ada proses pemakaman pas jam istirahat kita ramai-ramai ke sana. Kadang nemu koin seribuan, kadang ya dikasih uang 5 ribu," katanya.

"Kan halal. Lumayan buat beli papeda (jajan berbahan telor dan mie)," tambahnya.

Di sisi lain, Plt. Kepala Sekolah SDN 2 Sukonatar, Rohmiyati (51), menerangkan, meskipun lokasi sekolah berada di tengah area pemakaman, namun tidak pernah terjadi hal-hal yang bersifat mistis. Baik itu pada guru maupun murid. Tidak pernah ada yang mengalami keanehan apapun.

"Kita biasanya ada kegiatan malam hari pada saat hari besar keagamaan. Alhamdulillah semuanya lancar, tidak pernah terjadi apapun," jelasnya.

Rohmiyati sendiri mengaku sudah lebih dari 20 tahun lebih mengajar di sekolah itu. Aktivitas anak-anak sehari-harinya juga normal seperti anak-anak sekolah lainnya. Pada saat jam istirahat mereka biasa bermain di halaman sekolah dan di depan sekolah yang berdampingan dengan area TPU.

"Sebenarnya ada jalan lain ke sekolah ini di sebelah selatan. Tapi jalannya rusak dan tidak cukup untuk mobil. Jadi semuanya lewat pintu masuk area TPU ini," bebernya.

Untuk diketahui, di area kuburan kecamatan Srono Banyuwangi ini, tidak hanya ada SDN 2 Sukonatar saja. Berdiri pula sekolah dini Taman Kanak-kanak (TK) Sharma Wanita dan SMK PGRI 2 Srono. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES