Jawab Tantangan Hukum Bisnis Internasional, Universitas Prasetiya Mulya Bikin Prodi IBL

TIMESINDONESIA, MEDAN – Universitas Prasetiya Mulya Medan, Sumatera Utara, terus berupaya menjawab kebutuhan dan tantangan perkembangan bisnis dan hukum bisnis internasional. Terbaru, kampus ini menyelenggarakan Program Studi Sarjana International Business Law (Prodi IBL).
Kepala Program Studi S1 International Business Law Universitas Prasetiya Mulya, Atur Tetty Lubis, MBA, LL.M, menerangkan, S1 IBL menggunakan pendekatan praktikal, komparatif dan kolaboratif.
Advertisement
"Sistem hukum di dunia terbagi dalam dua kategori dominan, common law dan civil law system. Akan tetapi pengaruh globalisasi dan dengan semakin tingginya transaksi trans nasional maka sistem hukum yang dipakai di berbagai negara menjadi fluid," jelasnya.
Ia juga menyatakan bahwa lulusan hukum binis internasional harus memiliki pengetahuan yang kuat mengenai kedua sistem hukum tersebut.
“Legal sensing and legal enriching through practical approach menjadi highlight program S1 IBL, sehingga dalam setiap mata kuliah mahasiswa akan melakukan kunjungan industri. Seperti law firm, international institution and Multi-National Companies. Ada juga sesi kuliah tamu oleh praktisi/ahli hukum dengan topik aktual dan relevan," paparnya.
Di sisi lain, sambung Tetty Lubis, mahasiswa akan dibekali dengan kemampuan basic lawyering melalui mata kuliah dan workshop wajib. Di antaranya, legal drafting, legal review dan legal due diligence.
Setiap mahasiswa harus mengikuti minimal empat workshop yang memberikan pembekalan praktis kepada mahasiswa untuk bidang-bidang hukum bisnis dalam konteks internasional yang on-demand saat ini. Seperti Intelectual Property Rights dan International Contract Law.
Melalui workshop ini, tambahnya, lulusan S1 IBL dapat berperan sebagai sarjana hukum yang terampil dalam menangani perkara-perkara hukum antar negara. "Di akhir masa studi, mahasiswa diberikan pilihan untuk menyelesaikan tugas akhir dalam bentuk skripsi, case handling improvement (bekerjasama dengan institusi hukum/law firm terkemuka), dan lawyerpreneurship project (simulasi pendirian law firm)," ucapnya.
Legal Ethics juga menjadi perhatian besar prodi ini. Profesi Lawyers adalah profesi yang sangat bias antara personal integrity dan billing hours atau uang. "Nah, lulusan S1 IBL diharapkan menjadi sarjana yang lebih mengedepankan etika dalam menjalankan profesinya," tandas Atur Tetty Lubis.
Jawab Kebutuhan Dunia Bisnis
Tetty menjelaskan, melihat kebutuhan dan perkembangan dalam dunia bisnis, prodi ini memfokuskan prodinya dalam tiga jurusan. Yakni International Comparative Commercial Law, International Maritime, Air, and Space Law, serta Privacy and Cyber Security Law.
"Melalui ketiga jurusan ini, lulusan S1 Internasional Business Law diharapkan memiliki kemampuan yang komprehensif dalam bidang hukum bisnis internasional," papar Tetty.
Hal ini mencakup menganalisa kasus hukum, analisa praktek regulasi dan hukum bisnis internasional. Selain itu menyelesaikan sengketa bisnis internasional di luar pengadilan (alternative dispute resolution) dan legal soft skill seperti pengetahuan tentang budaya internasional, etika, dan perilaku manusia.
S1 International Business Law, sambung Tetty, lebih berfokus pada pengetahuan dan keterampilan praktik hukum sebagai profesional hukum yang handal dan mumpuni dalam kegiatan-kegiatan bisnis internasional. Antara lain dalam pembuatan perjanjian internasional, perancangan pembiayaan internasional, perdagangan internasional, transportasi dan logistik internasional. Ada juga proses merger dan akuisisi perusahaan internasional, perjanjian dan konsorsium infrastruktur dan konstruksi, perlindungan hak kekayaan intelektual, penyelesaian sengketa bisnis internasional di luar lembaga peradilan. Misalnya, mediasi dan arbitrase berdasarkan hukum dan perjanjian internasional.
Selain membuka Prodi IBL, pengelola kampus Universitas Prasetiya Mulya juga tak lelah menyuburkan bibit-bibit pengacara bisnis yang berpotensi dalam diri mahasiswa. Misalnya dengan mengundang Praktisi Hukum yang prominen sebagai dosen tamu dalam perkuliahan umum seperti Prof. Dr. Topane Gayus Lumbuun, S.H., M.H. (Hakim Agung 2011-2017) dan Emmy Yuhassarie, S.H, LL.M. (Ahli hukum korporasi). Juga workshop hukum dengan menghadirkan banyak tokoh. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |