Edukasi Masyarakat, FKH UB Gelar Veterinary Festival 2019

TIMESINDONESIA, MALANG – Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (FKH UB) menggelar Veterinary Festival 2019 di Lapangan FKH UB Kampus 2, Dieng, Kalisongo, Dau, Malang, Jawa Timur, Minggu (24/11/2019).
Acara yang digelar ketiga kalinya ini mengusung tema Satu-satu, Satu Langkah Satu Tujuan. Diikuti sekitar 114 peserta dengan membawa binatang peliharaan masing-masing.
Advertisement
Lokasi lapangan tampak padat dipenuhi dengan stand dan rombongan peserta. Mereka mengerumuni dan mengelilingi lingkaran lokasi atraksi dog walk yang ada di tengah lapangan.
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Sudarminto Setyo Yuwono melaporkan, kegiatan ini menjadi ajang edukasi kepada masyarakat tentang kesehatan hewan.
"Kami menggandeng pihak-pihak terkait seperti komunitas pencinta hewan. Tahun depan kita rencana diadakan lagi dengan lebih maksimal," ungkapnya.
Secara resmi pihak FKH UB bekerjasama dengan Dog Lovers Malang (Doloma) dan Royal Canin. Acara ini berjalan bersinergi supaya hasil yang dicapai bisa optimal.
Pihaknya ingin berkontribusi dan menekan angka kejadian penyakit rabies. Langkah yang diberikan, salah satunya adalah memberikan 300 vaksin rabies secara cuma-cuma kepada perwakilan komunitas Doloma.
Ketua Doloma Rico Susanto mengatakan komunitas pencinta hewan bisa solid dan guyub. Terutama, sesuatu yang berkaitan dengan gerakan solidaritas untuk kampanye hak-hak hewan.
"Dari sini kita bisa belajar bersama dan share, bagaimana memberlakukan anjing dan bagaimana feed anjing kepada kita," bebernya.
Rico menambahkan, anjing adalah hewan dengan tingkat kepekaan yang tinggi. Mindset orang tentang anjing itu jahat dan buas, sebenarnya tidak semua benar.
Melalui kegiatan ini, Rico dan tim ingin memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kesehatan dan cara memberlakukan anjing.
"Anjing itu perasa. Kembali lagi kepada ownernya masing-masing. Anjing bisa jinak. Dia bahkan bisa marah, ngambek, stres dan lainnya. Tergantung bagaimana treatment kita," jelasnya.
Rico pun menanggapi maraknya kasus penjualan daging anjing. Peredaran yang ada di Malang Raya, kata dia, sudah mulai tampak.
Ada beberapa titik di Malang yang menjadi konsentrasi melawan tindakan penjualan daging anjing.
Senada dengan itu, Miss Grand Jatim 2019 Shervitha Pratyscha yang hadir di acara ini, mengatakan bahwa dirinya juga telah mengampanyekan gerakan bebas daging anjing.
"Saya juga pencinta pet ya. Mari kita galang dukungan dan gerakkan Dog Meat Free karena anjing adalah hewan peliharaan bukan hewan ternak," tegasnya.
Kepala Seksi Kelembagaan dan Penyuluhan Dinas Peternakan Kabupaten Malang Muchamad Rifai mendukung acara ini.
Menurutnya, acara semacam festival seperti ini perlu dilakukan. Pihak dinas siap mensupport.
"Kami mengapresiasi FKH UB yang menjadi penyelenggara utama kegiatan inspiratif ini. Semoga yang lain juga meniru," ujar Rifai.
Veterinary Festival 2019 yang digelar FKH UB ini merupakan rangkaian acara dalam rangka Dies Natalis FKH UB yang ke-11. Diharapkan masyarakat dapat mengambil pelajaran tentang kesehatan hewan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Malang |