Pendidikan

Program SMA Double Track Dinas Pendidikan Jatim-ITS Realisasikan Merdeka Belajar

Jumat, 27 Desember 2019 - 17:42 | 239.23k
Fajar Baskoro, Tim IT Program SMA Double Track, Jumat (27/12/2019). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Fajar Baskoro, Tim IT Program SMA Double Track, Jumat (27/12/2019). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYADinas Pendidikan Jatim (Jawa Timur) bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyelenggarakan program SMA Double Track (DT) di kawasan sekolah pinggiran. 

Program DT Support System (DTSS) sudah memasuki tahun kedua. Salah satunya menyasar sekolah - sekolah di Kawasan Kabupaten Ngawi, Magetan, Bojonegoro, Probolinggo, dan sebagainya. Total ada 157 sekolah. Syaratnya, sekolah berada di akses terluar. 

Advertisement

Fajar-Baskoro-2.jpg

Fajar Baskoro, Tim IT Program SMA DT mengatakan, DTSS telah menciptakan siswa dengan kemandirian ekonomi.

"DT mengontrol kompetensi siswa melalui bakat dan keahlian untuk mengasah kemahiran siswa dalam berwirausaha," katanya, Jumat (27/12/2019).

Dalam pelatihan DT ada tujuh bidang keterampilan dan 15 sub topik. Siswa bisa memilih dengan bebas sesuai minat dan bakat. Antara lain tata busana, tata boga, multimedia, kecantikan, teknik listrik dan elektronika, teknik komputer serta teknik kendaraan ringan.

"Selanjutnya dipetakan apakah mereka minat berwirausaha atau bekerja," lanjut Fajar. 

Kemudian, calon diarahkan oleh sistem. Jika belum memutuskan maka diberi kesempatan mengasah keterampilan kembali. Siswa SMA DT juga akan mendapatkan sertifikat keterampilan dan portofolio. Semua bisa dilihat melalui sistem yang tersedia.

Ada lima platform pendukung antara lain admindt.net berisi portofolio kegiatan siswa, ruangtraining.net untuk belajar secara online maupun offline, ruangujian.netruangkarir.net untuk melihat track atau portofolio kemampuan siswa, dan ruangdagang.net sebagai tempat pamer produk unggulan para siswa. 

Siswa tidak sekedar mengikuti kegiatan ekstra kurikuler namun juga bisa membangun karirnya. Guna melatih berwirausaha, DT memiliki market place sebagai wadah. Siswa saat lulus tinggal melanjutkan usahanya. 

Menurut data pada tahun 2018, 67,84 persen siswa sekolah menengah atas (SMA) pinggiran tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Total sekitar 116.772. Alasan dengan berbagai macam kondisi.

Sehingga menjadi penyebab tingginya angka pengangguran di Jatim. Tentu kondisi tersebut juga mempengaruhi kondisi Index Pembangunan Manusi (IPM).

"Kami harap dengan hadirnya SMA DT IPM Jatim bisa meningkat," tandasnya.

Trainer SMA DT berasal dari guru maupun dudi atau mitra usaha lokal untuk mengajari sekolah tersebut. Dengan platform ini semua bisa belajar dan mengajarkan keterampilannya.

Tidak hanya itu saja, mereka juga akan pamer produk pada Minggu (29/12/2019) esok dalam Festival SMA/MT Double Track di Jatim Internasional Expo, Surabaya. 

Festival ini bertujuan untuk melihat produk dari pelatihan, mengukur kompetensi trainer dan siswa, mempertemukan peserta dunia usaha dengan stake holder yaitu dinas pendidikan. 

Tim akan melakukan monitoring klasifikasi SMA Double Track hasil kolaborasi Dinas Pendidikan Jatim dan ITS ini. Yaitu sekolah yang sukses menyelenggarakan pelatihan, sekolah yang sukses menghasilkan produk, dan sekolah yang telah berhasil mengantar siswa berwirausaha. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES