Guru Besar UIN Maliki Malang ini Cita-Citanya Dirikan Kampung Santri

TIMESINDONESIA, MALANG – Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA yang dikukuhkan sebagai guru besar di UIN Maliki (Maulana Malik Ibrahim) Malang, Rabu (8/1/2020) pagi ternyata bercita-cita menciptakan kampung santri.
Lahir di sebuah desa yang jauh dari keramaian, Kebonagung, Kanor, Bojonegoro, 7 Mei 1962 dari ayah bernama H. Syukron Yusuf dan ibunya yang bernama Hj. Khoiriyah Masyhuri, Zainuddin ingin menciptakan kampung santri atau kampung ngaji di kawasan sekitar kampus.
Advertisement
Itulah sebabnya ia mengimbau kepada seluruh dosen yang rumahnya ditempati kos mahasiswa untuk menyelenggarakan ngaji.
Karena menurutnya, seluruh dosen UIN adalah Kiai dan khatib, minimal ustaz (Kiai tanpa santri atau Kiai tanpa peci). Ia bahkan sudah lama merintis kegiatan ini.
Pada lingkungan perumahan tempat ia tinggal juga sering diselenggarakan Peringatan Hari-Hari Besar Islam (PHBI), selain yasinan, khatam al-Qur’an, istighatsah dan kegiatan spiritual lainnya.
Bahkan ia minta agar setiap malam jumat legi di mushalla Sunan Kalijaga diadakan istighasah dengan tumpengan, dan ini juga sudah berlangsung lama.
Zainuddin memperoleh gelar Bachelor of Art (BA) pada Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta pada tahun 1983. Doktorandusnya pada jurusan Sejarah Kebudayaan Islam dari Fakultas yang sama tahun 1986.
Gelar Master of Art (MA) diraih di IAIN yang sama dalam Ilmu Pendidikan Islam pada tahun 1992.
Sarjana yang pernah nyantri di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang ini memulai kariernya menjadi dosen di Fakultas Syari’ah Universitas Islam Malang (UNISMA) tahun 1988.
Tahun 1990 menjadi Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Tarbiyah UNISMA dan Pembantu Dekan I Bidang Akademik pada Fakultas yang sama tahun 1993-1995.
Tahun 1995-1997 ia diangkat menjadi pegawai negeri dan ditugaskan di Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang (sekarang UIN).
Selama kurang lebih satu tahun di sana selain mengajar, ia juga ditugaskan menjadi pengelola jurnal at-Ta’dib.
Tahun 1998 ia kembali ke Malang dan ditugaskan di STAIN Malang (sekarang UIN Maulana Malik Ibrahim). Untuk pertama kali di STAIN ia dipercaya menjadi Sekretaris Unit Kewirausahaan tahun 1998-1999.
Tahun 1999-2005 ia diamanahi menjadi Ketua Unit Penerbitan, sekaligus menjadi Pemimpin Redaksi Majalah El-Harakah, Tabloid GEMA dan Sekretaris Redaksi Jurnal Ulul Albab, tahun 2005-2009. Ia juga pernah menjadi editor ahli pada jurnal al-‘Adalah STAIN Jember tahun 2008.
Tahun 2006-2010 dipercaya menjadi Pembantu Dekan I Bidang Akademik Fakultas Tarbiyah UIN Malang serta Ketua Komite Jaminan Mutu Fakultas Tarbiyah dan Anggota Tim Komite Jaminan Mutu UIN Malang tahun 2006-2010.
Tahun 2009-2013 menjadi Dekan Fakultas Tarbiyah. Pada tahun yang sama ia juga dipercaya menjadi Ketua Forum Dekan Tarbiyah dan Keguruan (Fordetak) Perguruan Tingggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia.
Tahun 2013-2017 terpilih menjadi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga.
Satu tahun kemudian dipercayai menjadi Ketua Majlis Wakil Rektor dan Wakil Ketua Bidang Akademik PTKIN se-Indonesia, periode 2014-2018.
Tahun 2017-2021 kembali dipercaya menjadi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga untuk periode yang kedua hingga sekarang.
Pernah menjadi reviewer pada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Lintas Kementerian (Kementerian Agama, Ristekdikti, dan Keuangan) tahun 2016-2018, dan juga reviewer bidang Islamic Studies di UIN Maulana Malik Ibrahim hingga sekarang.
Di samping mengajar, aktif dalam berbagai kegiatan ilmiah: penelitian, diskusi dan seminar baik di dalam maupun di luar negeri.
Beberapa negara yang pernah dikunjungi antara lain Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Saudi Arabia, India, Mesir, Australia, dan beberapa negara Eropa: Jerman, Belanda, Austria, dan Prancis. Kolumnis di berbagai media massa: Surya, Jawa Pos, Kompas dan beberapa majalah dan Jurnal kampus.
Beberapa Penelitian yang pernah dilakukan lima tahun terakhir antara lain: Konstruksi Sosial Aktivis Muda Islam Kampus tentang Jihad dan Negara Islam di Kota Malang, 2014, Fenomena Majlis Zikir di Kota Malang, Lemlit FITK UIN Malang 2015, Model Pengembangan Kurikulum Ma’had Ali, Penelitian Hibah Bersaing Litbang Kementerian Agama, 2018, dan Penelitian tentang The Hybrid identities of Islamic Education Teacher di Austria, 2019.
Beberapa buku yang telah diterbitkan diantaranya: Pendidikan Islam: Dari Paradigma Klasik Hingga Kontemporer (editor) UIN Maliki Press, 2010, Pluralisme Agama: Pergumulan Dialogis Islam-Kristen di Indonesia, UIN Maliki Press, 2011, Filsafat Ilmu: Perspektif Pemikiran Islam, Naila Pustaka Yogyakarta, 2015, Contemporary Studies of Religion, UIN Maliki Press, 2016, Mendialogkan Peradaban Sebuah Kajian Interdisipliner, (editor) UIN Maliki Press, 2018; Model Pengembangan Kurikulum Ma’had Ali, et.al., Magnum Press, 2019; Merawat Keberagamaan dalam Keragaman, Magnum Press, Yogyakarta, 2019.
Keseharian Zainuddin yang akrab dipanggil pak Zen ini sangat padat. Selain harus berjibaku di kampus, mengajar, rapat, seminar, dan sebagainya, ia masih sempat ngaji rutin dengan masyarakat (ngaji malam Rabu yang diselenggarakan di rumah untuk para mahasiswi dan malam Kamis di mushalla Sunan Kalijaga untuk umum).
Kitab yang ia baca setiap malam Rabu dan Kamis itu adalah Minhajul Qashidin Syarah Ihya’ Ulumiddin, Tafsir Al-Shabuni dan Syarah Hadis al-Arbain al-Nawawi. Biasanya jika berhalangan/uzur, ia meminta Ust. Abdul Hamid untuk menggantikannya.
Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA yang dikukuhkan sebagai guru besar di UIN Maliki Malang menambahkan, untuk menciptakan baldah thayyibah wa rabbun ghafur, negara yang gemah ripah loh jinawe harus dimulai dari qaryah thayyibah, kampung yang baik, dan untuk menciptakan kampung yang baik, maka harus dimulai dari keluarga yang baik (ahliyah atau zurriyah thayyibah). Inilah yang disebut dengan tri pusat pendidikan kewarganegaraan (zurriyah thayyibah, qoryah thayyibah dan baldah thayyibah). (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Malang |