Pendidikan

Beras Sehat ARASS MAN 1 Kudus Raih Medali di Ajang IPITEx 2020 Thailand

Jumat, 07 Februari 2020 - 07:37 | 74.28k
 Tim Riset MAN 1 Kudus yang berhasil meraih Bronze Medal dan Special Award dari Kanada pada ajang ipitex 2020 di Bangkok, Thailand. (FOTO: Kemenag)
Tim Riset MAN 1 Kudus yang berhasil meraih Bronze Medal dan Special Award dari Kanada pada ajang ipitex 2020 di Bangkok, Thailand. (FOTO: Kemenag)

TIMESINDONESIA, JAKARTABeras sehat ARASS hasil riset MAN 1 Kudus berhasil meraih Bronze Medal dan Special Award dari Negara Kanada dalam ajang International Intellectual Property, Innovation and Technology Exposition (IPITEx 2020) di Bangkok, Thailand.

Tim Riset MAN 1 Kudus mengusung inovasi ARASS (Agroforestry Analogue Rice Combined with Seagrass Seeds) atau Beras Analog Kaya Antioksidan dan Rendah Glukosa, sebagai Inovasi Beras Sehat yang berlangsung di International Trade and Exhibition Centre, Bangkok, 2 - 6 Februari 2020 itu.

Tim itu terdiri dari Alfi Fatimatuz Zahro, Indra Faizatun Nisa', Novilla Dwi Candra dengan didampingi guru pembimbingnya, Nurul Khotimah.

"Alhamdulillah, Tim ARASS MAN 1 Kudus berhasil meraih Bronze Medal dan Special Award dari Negara Kanada sebagai apresiasi atas penemuan/inovasi tim," ujar Alfi Fatimatuz Zahro melalui pesan singkatnya seperti dilansir pada laman Kemenag, Kamis (6/2/2020).

MAN-1-Kudus-a.jpg

Inovasi ARASS dilatarbelakangi fakta bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam melimpah, baik wilayah laut maupun wilayah darat.

Di laut, salah satu tumbuhan yang jarang dimanfaatkan adalah Tumbuhan Lamun. Padahal, tanaman ini mengandung antioksidan tinggi.

Sementara di darat, Indonesia juga kaya akan tumbuhan agroforestri, seperti ubi kayu dan jagung. "Keduanya memiliki kandungan rendah glukosa," kata Alfi.

Sayangnya tumbuhan ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal inilah yang kemudian memotivasi Tim Riset MAN 1 Kudus untuk membuat beras analog dari biji lamun, tepung mocaf dan tepung jagung. Beras analog ini diberi nama "ARASS". 

"Beras analog ARASS kaya antioksidan, rendah glukosa, protein dan karbohidrat. Ini beras sehat, penangkal radikal bebas dan stres oksidatif," tambah Alfi.

Guru pembimbing Nurul Khotimah menambahkan, penelitian manfaat beras analog ini sudah dilakukan dengan uji Indeks Glikemik. Sehingga, beras ini juga baik untuk dikonsumsi penderita diabetes. 

"Kelebihan ARASS dengan beras lain, selain ada kandungan protein dan karbohidrat juga kaya antioksidan dan rendah glukosa. Sedangkan beras biasa hanya mengandung protein dan karbohidrat," katanya.

Kepala MAN 1 Kudus, Suhamto mengapresiasi keberhasilan tim ARASS MAN 1 Kudus diajang IPITEx 2020 di Thailand tahun ini. Prestasi ini mengulang dan mempertahankan capaian di IPITEx tahun 2019. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES