Pendidikan

Siswa SMPN 1 Kota Malang Sabet 2 Medali Emas pada Kontes Inovasi se-ASEAN

Senin, 17 Februari 2020 - 18:16 | 285.21k
Siswa SMPN 1 Kota Malang yang meraih medali emas pada kontes inovasi se-ASEAN. (FOTO: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Siswa SMPN 1 Kota Malang yang meraih medali emas pada kontes inovasi se-ASEAN. (FOTO: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGSMPN 1 Kota Malang menambah deretan prestasi bergengsi se-ASEAN. Sebanyak 11 siswa yang dibagi 2 tim ini berhasil menyabet dua medali emas sekaligus.

Kedua tim tersebut dilatih intens di sekolah sebelum mengikuti perlombaan ASEAN Innovation Science and Entrepreneur Fair 2020 di BG Junction Bubutan, Surabaya, Jawa Timur pada 14-16 Februari 2020 kemarin.

Advertisement

Tim pertama yang mengusung uji efektifitas Buah Lindur sebagai bahan probiotik pada ayam broiler digarap oleh lima siswa. Mereka adalah Ganang Ade Wijaya, Asdiyant Haidar Fahrezi, Glenn Emmanuel Abraham, Ananda Tiara Pramitha dan Annisa Anindya R.

Sedangkan tim kedua yang meneliti soal efektifitas ekstrasi Buah Maja sebagai bahan anti korosi besi adalah Abyudaya Nafis Madaka, Moch Rizal Aminudin, Wisanggeni Arrizal Shalikin, Aditya Putra Hariyono, Eunike Enja Padma Metta dan Farras Cavan Rijal.

Ganang Ade Wijaya, salah satu tim yang meneliti Buah Lindur mengatakan awalnya mereka mencari referensi secara mandiri di internet. Mereka merasa khawatir melihat Indonesia yang sering impor daging dan telur. Padahal, Indonesia adalah negara kuat dan kaya akan flora dan fauna.

Buah Lindur termasuk salah satu jenis tumbuhan bakau atau sejenis mangrove. Buah ini memang belum begitu dikenal di Indonesia, namun sebenarnya manfaat dari buah ini sangat banyak.

“Kami pilih buah lindur karena kaya karbohidrat. Dampaknya daya tahan ayam bisa lebih kuat, kalau dikonsumsi tidak ada efek samping bagi manusia. Jadinya sehat. Intinya dagingnya aman tidak ada bahan kimianya,” katanya saat ditemui di SMPN 1 Kota Malang, Senin (17/2/2020).

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, mereka menghabiskan waktu sekitar tiga bulan. Sedangkan uji coba kepada objek ayam menghabiskan waktu selama tujuh hari.

“Alhamdulillah juri menyambut baik. Masukannya supaya karya ilmiah ini bisa segera diaplikasikan kepada peternak,” ujarnya.

Ganang berharap, hasil penelitiannya bisa bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu dia menginginkan penelitiannya bisa dilanjutkan dan dikembangkan lagi.

Slamet Budi Cahyono selaku pembina menjelaskan bahwa karya ilmiah yang dihasilkan siswa binaanya tersebut merupakan karya otentik yang murni lahir dari kreativitas dan inovasi mereka.

“Ide total dari mereka. Anak-anak mencoba menggalakkan literasi, rata-rata dari internet,” akunya.

Siswa berprestasi tersebut untuk meraih juara harus menyisihkan sekitar 650 tim lainnya se-ASEAN yang kemudian disaring menjadi 157 tim.

“Ke depan nanti akan kami ajukan untuk mengikuti event internasional Juni mendatang di Jogja,” imbuhnya.

Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Malang, Budi Santoso mengaku sangat bangga dan memberikan apresiasi yang tinggi bagi siswanya yang berprestasi. Ia akan melanjukan pembinaan penelitian ini ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

“Siswa didik kita sangat unggul. Kami akan berikan penghargaan, paling tidak seperti pembimbing katakan tadi, mereka bisa lanjut di Undip lewat jalur prestasi. Kita sudah disiapkan sesuai peraturan yang ada bagi siswa yang berprestasi,” tuturnya.

Secara internal pihaknya akan menyesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki sekolah. Penghargaan tersebut kata Budi merupakan bentuk apresiasi atas prestasi siswa karena telah mengharumkan nama sekolah dan Kota Malang.

“Ke depan akan kita dorong dan perluas kembali. Tidak hanya akses tapi juga kualitas penelitian anak-anak,” beber orang nomor satu di SMPN 1 Kota Malang itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES