Pendidikan

Survei KPAI : 50% Guru Masih Mengejar Target Pencapaian Kurikulum

Selasa, 28 April 2020 - 21:27 | 86.12k
Dr. Susanto, MA Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) (Foto: www.kpai.go.id)
Dr. Susanto, MA Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) (Foto: www.kpai.go.id)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di tengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) ini, hampir seluruh sekolah di Indonesia menerapkan sistem belajar dari rumah sesuai dengan arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menggandeng Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengadakan survei persepsi dan evaluasi guru terhadap pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Selasa (28/4/2020).

Advertisement

Survey Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini melibatkan 1700 responden siswa. Namun, selain siswa KPAI juga ingin mengetahui  persepsi guru tentang PJJ. Data dari sisi guru dan siswa akan menghasilkan suatu kesimpulan yang lebih utuh dan berimbang. Oleh karena itu, dalam melaksanakan survei ini KPAI bekerjasama dengan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).

KPAI fokus survei pada responden anak atau siswa, dan FSGI fokus survei pada responden guru. Agar benang merahnya dapat ditarik dari 2 sisi. Hasil survei FSGI dengan responden guru akan menjadi satu kesatuan laporan yang akan digunakan untuk advokasi kebijakan PJJ.

Dengan membuat kuisioner hingga perencanaan PJJ, survei ini diikuti oleh guru-guru sekolah negeri hingga swasta di seluruh Indonesia yang memiliki kompeten yang baik mulai dari jenjang SD hingga SMA/SMK.

Dr. Susanto, MA Ketua KPAI menjelaskan, dari 602 responden, sebanyak 422 responden (70,1%) berasal dari sekolah-sekolah yang berada di Kota. Sementara, 180 (29,9%) berasal dari sekolah-sekolah yang berada di Kabupaten.

Kendati demikian, temuan survey PJJ Guru menggambarkan bahwa selama pelaksanaan PJJ media sosial seperti IG, FB, Line dan WhatsApp menjadi media daring yang paling sering dan sangat menonjol digunakan.

"Sebanyak 83,4%; terbanyak kedua adalah Google classroom sebanyak 45,3% , sedangkan Zoom berada di posisi ketiga yaitu sebanyak 17,6%," tutur Susanto, Selasa (28/4/2020).

Susanto juga menjelaskan, menonjolnya penggunaan media sosial lebih dikarenakan penggunaannya sudah terbiasa dilakukan sehari-hari baik pada guru maupun siswa. Walaupun media sosial tidak dimaksudkan sebagai aplikasi pembelajaran daring.

"Pada sisi lain juga kompetensi guru untuk menggunakan aplikasi pembelajaran daring yang lain masih rendah," tambah Susanto saat konferensi pers daring hasil kajian PJJ.

Temuan lainnya adalah sebanyak 53% responden  guru memilih untuk menyelesaikan target pencapaian sesuai dengan perencanaan, sebanyak 24,4% responden memilih untuk menyelesaikan capaian kurikulum apa adanya dan 22,6% responden memilih untuk tidak mengejar capaian kurikulum.

"Temuan ini mengkonfirmasi bahwa mayoritas pelaksanaan PJJ masih bertentangan dengan rambu-rambu yang ditetapkan oleh Mendikbud lewat Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020," jelas Susanto Ketua KPAI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES