Pendidikan

MPLS Daring di SMP Negeri 4 Ternate, Wali Siswa Kelas 7 Diberi Pengarahan

Rabu, 15 Juli 2020 - 01:53 | 140.09k
Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Kota Ternate, Gunawan A. Umar (Foto : Iwan Marwan/TIMES Indonesia)
Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Kota Ternate, Gunawan A. Umar (Foto : Iwan Marwan/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TERNATE – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan tahun ajaran baru di SMP Negeri 4 Ternate digelar secara daring. Dan sebelumnya, pihak sekolah melakukan pertemuan singkat dengan wali murid kelas 7 pada Selasa (14/7/2020) guna membahas pelaksanaannya.

Larangan tatap muka yang masih berlaku di tahun ajaran baru di Kota Ternate menjadi alasan mengapa orang tua harus diundang pihak sekolah. Sebab status Kota Ternate masih tetap sebagai zona hitam di Maluku Utara seiring semakin bertambahnya pasien positif Covid-19.

Advertisement

Tujuannya, wali murid dapat memahami dengan jelas peran dan tugas belajar dari rumah. Mengingat, siswa kelas 7 yang baru mendaftar di SMP Negeri 4 Kota Ternate akan mengikuti MPLS dan tahun ajaran baru menggunakan aplikasi WhatsApp, Google Classroom, Zoom dan Google Form.

SMP-Negeri-4-Kota-Ternate-a.jpg

"Karena yang dibolehkan datang di sekolah hanya orang tua siswa dengan mentaati protokoler kesehatan yang ketat. Jadi tadi orang tua siswa langsung mengkroscek nama anaknya yang ditempel di ruang kelas," ungkap Kepala SMP Negeri 4 Kota Ternate, Gunawan A. Umar kepada TIMES Indonesia usai pertemuan.

Gunawan mengatakan, tata cara pelaksanaan MPLS memang tidak jauh berbedah dengan tahun ajaran sebelumnya. Karena perbedaan pelaksaanaan hanya pada teknis pelaksanaan antara tatap muka dan pengenalan atau teknis belajar di rumah melalui daring dan luring.

Dengan begitu kata Gunawan, pihak sekolah akan membuat konten-konten video tentang situasi sekolah untuk mengenalkan kepada siswa kewajiban dalam mentaati tata tertip, pengenalan dwitamandala dan termasuk materi pendidikan karakter anak hingga pengenalan dewan guru kepada siswa kelas 7.

Menurutnya, sistem yang digunakan dalam pembagian kelas berdasarkan gugus yang terdiri dari jumlah siswa dan penanggung jawab. Setiap gugus bertugas menghubungi pemateri baik guru SMP 4 Ternate maupun pihak terkait yang dapat memberikan bimbingan karakter anak sesuai ketentuan kurikulum pendidikan.

"Kalau di masa normal, pemateri biasanya melibatkan BNN, pihak kepolisian, dan termasuk Dinas Pendidikan termasuk Dinas Kesehatan. Kami akan upaya hubungi instansi terkait untuk membuat materi dalam bentuk video. Misalkan video bahaya mengendara motor di bawah umur, narkoba dan lainnya," harapnya.

Gunawan menambahkan, latar belakang ekonomi menengah ke bawah dari total siswa sebanyak 256 siswa yang terbagi dalam 8 gugus kelas pun telah menjadi analisis untuk mengantisipasi hambatan yang dihadapi pihak sekolah.

"Bagi yang tidak punya HP Android siswa akan diarahkan bekerja kelompok sesuai protokoler Covid-19, luring, dan pemberian buku yang disediakan sekolah," kata Kepala SMP Negeri 4 Ternate tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES