TIMESINDONESIA, MALANG – UIN Malang (UIN Maulana Malik Ibrahim) mengadakan webinar Internasional dengan judul Pengembangan dan Implementasi SMART Islamic Campus "Peluang dan Tantangan", Rabu (15/07/2020).
Rektor UIN Malang Prof. Dr. Abdul Haris mengatakan bahwa arti kata smart di sini mengacu pada cepat.
Advertisement
"Kampus Islam smart adalah kampus yang memungkinkan untuk bisa melayani semua apa yang dibutuhkan oleh stakeholder pengguna jasa pendidikan dengan cepat," jelas Prof. Dr. Abdul Haris
Kemampuan penggunaan teknologi informasi saat ini menjadi sebuah keharusan. Apalagi pandemi ini memberikan gambaran bahwa teknologi informasi semakin dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh sebab itu, kampus smart ini menjadi sebuah keharusan.
Abdul Haris mengatakan, UIN Malang akan berusaha untuk mewujudkan smart campus ini meski menghadapi tantangan.
Alfi Asman, Direktur PT. Lintasarta yang menjadi salah satu pembicara mengatakan, tantangan mewujudkan smart campus.
"Challanges yang akan kita hadapi mulai dari mindset pimpinan, keinginan untuk berubah, kualitas SDM, anggaran yang dikeluarkan, kesiapan bertransformasi menjadi smart campus, tidak ada blueprint, dan tentunya mendapatkan dukungan dari civitas akademik," jelas Alfi Asman.
Sementara itu, Muhammad Anshari, Ph.D selaku Senior Assistant Profesor di Universiti Brunei Darussalam menjelaskan, bahwa smart islamic campus tidak hanya mewujudkan kampus efisien saja tapi harus bermoral juga. Selain itu, setiap kampus harus mampu menciptakan knowledge dan inovasi.
"Smart people adalah mereka yang memiliki knowledge, innovative, dan wisdom," kata Muhammad Anshari, Ph.D
UIN Malang (UIN Maulana Malik Ibrahim) berusaha menjadi pelopor smart islamic campus dengan meningkatkan penggunaan teknologi informasi maupun kualitas SDM yang dimilikinya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
