Pendidikan

INAIFAS Kencong Lepas Mahasiswa PKM-BR Secara Virtual

Senin, 27 Juli 2020 - 18:40 | 29.76k
Ilustrasi INAIFAS Kencong. (Foto: INAIFAS for TIMES Indonesia)
Ilustrasi INAIFAS Kencong. (Foto: INAIFAS for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBERINAIFAS (Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyah) Kencong, Jember, Jawa Timur menggelar pelepasan mahasiswa PKM-BR (Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Riset) periode 2020 secara virtual melalui aplikasi Zoom, Senin (27/7/2020).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Staf Khusus Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Nasrun Annahar, Rektor INAIFAS Kencong Rijal Mumazziq Zionis, dan sejumlah Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) PKM-BR.

Advertisement

Rijal menerangkan bahwa pelepasan PKM-BR secara virtual merupakan terobosan baru karena pelepasan mahasiswa PKM-BR dilakukan secara virtual untuk mencegah penularan Covid-19.

Dampak positifnya, acara pelepasan tersebut dapat menghadirkan perwakilan pemerintah pusat secara virtual pula. Yakni Kementerian Desa PDTT.

"Ini acara yang bagus. Karena selain pelepasan mahasiswa secara resmi oleh Menteri Desa, mahasiswa juga dapat berkonsultasi secara intens dengan DPL saat berkiprah di desa masing-masing," jelas rektor yang akrab disapa Gus Rijal tersebut.

Dia menjelaskan, PKM-BR periode 2020 diikuti kurang lebih 167 mahasiswa yang berasal dari enam program studi.

Yakni, Program Studi Ekonomi Syariah, Ahwalus Syakhsiyah atau Hukum Keluarga, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan Bimbingan Konseling Pendidikan Islam.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Nasrun Annahar menyampaikan dalam materinya bahwa ada tiga pilar yang harus diperjuangkan oleh mahasiswa saat berada di desa.

Pertama, politik kedaulatan desa, yakni mahasiswa ikut merumuskan dan memutuskan masa depan desa.

Kedua, politik pembangunan, yakni mahasiswa turut membangun pemberdayaan masyarakat baik dari segi ekonomi, infrastruktur, serta kemandirian masyarakat.

Ketiga, politik literasi desa, yakni mahasiswa membantu masyarakat melek berbagai Ilmu pengetahuan seperti ekonomi, kesehatan, jejaring informasi, basis data, hingga kesadaran ekologis.

"Saya bangga teman-teman berjuang dan mengabdi untuk desa. Dan saya pikir, teman-teman nantinya mampu melakukan tiga pilar tersebut," kata Nasrun.

Dia berharap agar PKM-BR menjadi program unggulan serta ciri khas INAIFAS Kencong dalam upaya pemberdayaan masyarakat desa melalui inovasi-inovasi dari mahasiswa. "Selain itu, mahasiswa tidak perlu jauh-jauh mengabdi di desa lain. Karena di sini mahasiswa diharapkan dapat memberi inovasi di desa masing-masing," imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES