Pendidikan

Selain Kuasai Bahasa Asing, Ini Cara Dapat Beasiswa Kuliah di Luar Negeri

Selasa, 28 Juli 2020 - 21:52 | 91.86k
ILUSTRASI - Kuliah. (FOTO: aimtne4.org)
ILUSTRASI - Kuliah. (FOTO: aimtne4.org)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – Bisa kuliah di luar negeri merupakan impian banyak orang. Selain mendapatkan pendidikan yang berkualitas, kuliah di luar negeri juga dapat melatih kemandirian, mendapatkan pengalaman di negara lain, bahkan bisa berkuliah sambil jalan-jalan. 

Hal ini disampaikan oleh Idham Effendi dan Mohammad Rodlin Billah dalam Webinar yang diselenggarakan oleh LP2M INAIFAS (Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyah) beberapa waktu lalu. Keduanya merupakan mahasiswa S3 yang meraih beasiswa kuliah di Eropa.

Advertisement

Menurut mereka, meraih beasiswa di luar negeri tentu bukanlah hal yang mudah. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkannya. 

Selain itu, ada banyak link juga untuk melamar beasiswa di Eropa. Namun, tidak semua kampus menyetujui program beasiswa yang diraih. 

Idham menjelaskan dalam materinya bahwa terdapat beberapa program beasiswa yang dapat menunjang mahasiswa yang ingin kuliah di luar negeri, salah satunya di Eropa. 

"Ada beberapa beasiswa luar negeri yang kebanyakan ditawarkan pada negara-negara berkembang seperti Indonesia salah satunya. Ada beasiswa Fulbright dari Amerika, Chevening dari Inggris, Australia Awards (AAS) dari Amerika Serikat, StuNED atau NUFFIC dari Belanda, Manbukagakusho dari Jepang, DAAD dari Jerman, dan LPDP dari internal Indonesia," ungkap lelaki yang akrab disapa Gus Idham tersebut. 

Namun, Wakil Ketua Tanfidziah PCI NU United Kingdom, yang juga Mahasiswa S3 Sheffield University, Inggris itu mengatakan, untuk menggapai berbagai pilihan beasiswa tersebut, salah satunya di Inggris seperti yang diraihnya diperlukan beberapa strategi. 

Di antaranya harus memiliki niat dan motivasi, memilih universitas dan jurusan terlebih dahulu yang sesuai dengan latar belakang atau bakat, mengetahui detail persyaratan, memilih beasiswa sesuai kampus pilihan, aktif mencari jejaring informasi dan konsultasi, dan siap mengikuti rangkaian tes yang diadakan oleh penyedia beasiswa. 

"Ini adalah yang saya alami, dan menurut saya ini adalah urutan terpenting," imbuh Gus Idham.

Mohammad Rodlin Billah, mahasiswa S3 di KIT (Kalsruhe Institute of Technology) menambahkan bahwa ada trik yang wajib diketahui agar sukses meraih beasiswa di Eropa. 

Seperti menentukan destinasi terlebih dahulu, tidak mudah menyerah, memiliki kemampuan bahasa asing, membuat riwayat hidup (CV) yang tidak terlalu panjang, serta motivation letter atau personal statement yang unik. 

"Menurut saya, CV yang bagus itu jangan panjang-panjang, dua halaman saja sudah cukup," jelas Ketua Tanfidziyah PCI NU Jerman ini dalam diskusi virtual yang diselenggarakan LP2M INAIFAS tentang mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES