Ada 136 Sekolah di Kota Semarang Mendapat Bantuan PIP

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Sebanyak 4.388 siswa tingkat SMA dan SMK di Kota Semarang mendapat bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2020 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud RI) .
Pembagian itu dilakukan secara simbolik kepada Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi di Kafe Warga Lokal, Gedawang, Banyumanik, Jumat (4/9/2020).
Advertisement
Jumlah sekolah yang menerima PIP hari ini total ada 136 sekolah dengan rincian SMA 57 sekolah dengan total jumlah siswa 2.026 dan SMK ada 79 sekolah dengan jumlah siswa 2.362.
Dalam acara tersebut hadir secara langsung Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti yang mengawasi pembagian PIP tersebut.
Dalam sambutannya Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng mengatakan, sebetulnya pembagian PIP ini tidak hanya di Kota Semarang, namun juga di Kabupaten Semarang, Kabupaten Kebumen, Yogyakarta dan banyak tempat lainnya.
"Total ada 72.000 PIP yang kami bagikan, Dapil saya di Sragen, Wonogiri dan Karanganyar juga dapat," kata Agustina Wilujeng.
Untuk Kota Semarang, kata Agustina Wilujeng total siswa penerima PIP tahap pertama ini ada 20.260 siswa dengan total 770 sekolah (dari SD, SMP, SMA dan SMK). Agustina merencanakan untuk SLB akan dimasukkan pada PIP tahap kedua.
"SLB kita rencanakan masuk di tahap kedua, total untuk kota Semarang di tahap kedua sekitar 10.000 yang akan dibagikan," imbuhnya.
Ke depan, kelihatannya akan banyak program untuk Kota Semarang. DPR mendesak adanya kuota untuk siswa tambahan ada sekitar Rp 7,9 triliun untuk batuan kuota siswa tersebut. Kemudian ada dana BOP yang dipindahkan penggunaannya menjadi dana untuk guru- guru honorer.
"Kemarin juga diperbincangkan supaya BOS dana ditambahkan karena tidak cukup. Terutama untuk sekolah swasta, orang tua murid yang pada masa pandemi Covid ini tidak bisa membayar sekolah nantinya akan di support dengan BOS tambahan, mudah- mudahan berhasil di tahun 2021" ungkapnya.
Agustina menambahkan tuntutan Komisi X adalah APBN yang jumlahnya sekitar Rp 510 Triliun atau 20 persen dari total APBN. Dari Rp 510 triliun yang digunakan untuk proses belajar mengajar secara langsung serta perbaikan sekolah dan laboratorium baru sekitar 50-60 persen.
"Harapan kita 100 persen dari 20 persen dana APBN itu kembali menjadi hak guru, murid dan sekolah. Sehingga bapak dan ibu leluasa terutama dalam proses pandemi Covid ini," ungkapnya.
Walikota Semarang, Hedrar Prihadi mengucapkan terima kasih terhadap Wakil Ketua Komisi X, Agustina Wilujeng.
"Kita diundang disini tidak hanya untuk sarapan, tapi setelah ini pulangnya kita dapat kabar baik siswa siswi panjenengan (anda) dapat PIP dari program Ibu Agustina Wilujeng," kata Hendi.
Kemudian Hendipun bercerita, dirinya cukup lama berkomunikasi dengan Agustina Wilujeng. Ada keprihatinan besar kami di masa pandemi Covid ini, di mana tiba- tiba semua aspek jadi loyo termasuk dunia pendidikan.
"Terkait hal itu, muncullah keinginan Ibu Agustina untuk meluncurkan beasiswa untuk SD, SMP, SMA dan SMK. Alhamdulillah 20.000 beasiswa programnya Pak Jokowi lewat Ibu Agustina ini diarahkan ke Semarang," ucap Hendi.
Hendi berharap PIP ini bisa meringankan beban masyarakat. "Tidak hanya siswa- siswi, namun juga buat sekolah," lanjut Hendi.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Dr Padmaningrum, SH, MPd, yang diundang dalam acara mengatakan sesuai yang disampaiakan oleh Gubernur Jawa Tengah, jangan sampai anak usia sekolah tidak sekolah.
"Terima kasih untuk ibu Agustina yang memberi akses percepatan beasiswa dengan kondisi covid ini, sehingga siswa bisa tetap sekolah. PIP ini nantinya masuk ke rekening siswa, jadi harus dipantau jangan sampai untuk belanja orang tuanya. Jadi pihak sekolah harus mengawal PIP ini digunakan untuk pendidikan anak- anak," kata Padma.
Di kesempatan itu, Padma menyampaikan agar Agustina Wilujeng dan Wali Kota Semarang juga bisa membantu PIP untuk anak- anak Sekolah Luar Biasa (SLB). "Ini untuk SLB belum ada, karena SLB di Kota Semarang cukup banyak. Dengan demikian kita tidak lepas dari semua sektor pendidikan," pintanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |