Pendidikan

Siswa MAN 4 Denanyar Jombang Ikuti Festival Kaligrafi Virtual Internasional

Kamis, 08 Oktober 2020 - 18:23 | 111.69k
Proses pembuatan kaligrafi di Sakal Jombang yang diikut sertakan Lomba Virtual Internasional di Iraq (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Proses pembuatan kaligrafi di Sakal Jombang yang diikut sertakan Lomba Virtual Internasional di Iraq (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Di masa pandemi covid-19 tidak  membuat siswa MAN 4 Denanyar, Jombang kendor untuk belajar dan berkreasi. Sejumlah siswa bahkan turut dalam pameran dan festival kaligrafi virtual di Iraq.

Pameran dan festival tersebut di selenggarakan oleh Dinas kebudayaan Iraq cabang Nineveh (salah satu  wilayah di Iraq). dalam rangka memperingati wafatnya Guru besar Seni Islam “Syeikh Yusuf Dzannun” Iraq.

Advertisement

Almarhum Syeikh Yusuf Dzannun lahir di Mosul, Irak pada tahun 1932. Ulama ini merupakan sosok yang mempunyai andil besar dalam perkembangan seni Islam di bidang kaligrafi Arab.

Proses-pembuatan-kaligrafi-2.jpg

Kehidupan beliau sepenuhnya didedikasikan untuk urusan ini, dengan banyak melakukan kajian-kajian ilmiah, aktif menulis artikel, menyusun buku panduan belajar khat secara efektif dan efisien dan masih banyak karya-karya yang lain.

Zainul Mujib (25), salah satu pembimbing di Sekolah Kaligrafi (Sakal) Jombang dan merupakan pembimbing dari siswa-siswi yang mengikuti festival kaligrafi arab dan ornamen Islam Internasional menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut secara virtual ini sengaja ditujukan untuk seniman-seniman muda, dengan harapan estafet eksistensi seni Islam ini tetap terjaga pada generasi berikutnya.

Setidaknya dalam acara ini diikuti oleh 50 lebih peserta seniman muda dari berbagai belahan dunia.

"Untuk memompa semangat siswa-siswi untuk tetap produktif di masa pandemik saat ini, 3 diantaranya merupakan siswa-siswi MAN 4 Denanyar Jombang, yaitu Septi Rizqi, Masrur Musyafa’ dan Maulana, dan termasuk peserta termuda dari peserta yang lain," ungkap Mujib kepada TIMES Indonesia, Kamis (8/10/2020).

Proses-pembuatan-kaligrafi-3.jpg

Lomba yang digelar mulai tanggal 20 September - 5 Oktober 2020 sarat persaingan ketat. Alhasil dari ke 3 perwakilan MAN 4 Denanyar, Jombang ini belum berhasil menjadi yang terbaik dan belum meraih juara pada ajang perlombaan tersebut.

"Meskipun anak-anak belum mendapatkan juara kami sangat bangga dengan mereka dengan kegigihan, ketekunan, fokus dan kedisiplinan dalam belajar kaligrafi lah yang menghantarkan mereka di prestasi ini. Bisa mengikuti perlombaan sampai Internasional itu sudah terbaik bagi kami," tegasnya.

Mujib berharap, dengan prestasi ini diharapkan para generasi millenial pada umumnya, dan terkhusus untuk siswa siswi MAN 4 Denanyar Jombang untuk selalu semangat berpacu dalam prestasi.

Karya siswa siswi MAN 4 Denanyar tersebut berupa kaligrafi klasik. Yang mana titik berat dalam karya klasik yang ditampilkan terletak pada kematangan konsep karya dan keakuratan kaidah penulisan.

Hal tersebut bisa terjadi karena ditopang dengan pembalajaran yang baik, benar dan pendampingan secara kontinyu. "Semoga siswa MAN 4 Denanyar dengan kegagalan di festival kaligrafi ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk berusaha lebih baik lagi. Semakin giat belajar dan tekun dalam berproses,"kata Mujib. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES