Dosen FPIK Universitas Brawijaya Tingkatkan Kualitas UKM Kerupuk Ikan Desa Pangkahkulon Gresik

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK-UB) memberikan bantuan alat produksi bagi UKM kerupuk ikan Desa Pangkahkulon-Ujungpangkah, Kabupaten Gesik, yang tergabung dalam kelompok UKM kerupuk ikan Guyub Rukun. Pemberian bantuan ini dibiayai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemeristekdikti tahun anggaran 2020 melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM).
Pangkahkulon merupakan salah satu Desa sentra produk olahan hasil perikanan terutama kerupuk ikan di Kabupaten Gresik. Di desa ini terdapat kurang lebih 68 UKM kerupuk ikan dengan produk unggulan yaitu kerupuk ikan payus yang rasanya sangat khas dan gurih. Namun pada masa pandemi covid19 ini, UKM produsen kerupuk ini mengalami penurunan produksi seiring dengan berkurangnya permintaan pasar. Untuk itu efisiensi produksi, peningkatan kualitas dan perluasan penetrasi pasar merupakan solusi agar UKM dapat survive di tengah masa yang serba sulit ini.
Advertisement
Ketua pelaksana program PPDM FPIK-UB ini yaitu M Arif Zainul Fuad, MSc menyampaikan pemberian bantuan ini merupakan salah satu rangkaian dari program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan tahun 2020 ini, selain pemberian bantuan alat produksi juga dilakukan pelatihan foto produk dengan smartphone, serta pelatihan pemasaran dengan media atau marketplace online. Pada kesempatan ini juga diberikan pelatihan dan bantuan sarana foto produk sebanyak 9 set dalam rangka promosi produk pada media sosial.
"Kegiatan yang telah dilaksanakan tahun kedua ini bantuan peralatan utama produksi kerupuk ikan yang diberikan adalah 4 unit mixer kerupuk, 2 unit mesin pemotong kerupuk otomatis, 1 mesin peniris minyak, 2 unit drying cabinet, dan 10 unit impulse sealer," kata Fuad.
Sekretaris Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan FPIK UB, Feni Iranawati, PhD menambahkan pemberian bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing kerupuk ikan sebagai produk unggulan Desa Pangkahkulon.
"Kami harap ini bisa membantu masyarakat Desa Pangkahkulon," kata wanita yang juga anggota PDDM FPIK UB.
Anggota pengabdian yang lain yaitu Dr. Ir. Hartati Kartikaningsih,M.S menyampaikan juga bahwa kualitas kerupuk ikan produksi UKM binaan ini tidak kalah dengan produk sejenis yang dijual dengan harga mahal di supermarket terkenal.
Sementara itu, Kepala Desa Pangkahkulon, Ahmad Fauron, SSos mengaku sangat berterima kasih kepada Kemeristekdikti/Kemeristekbrin melalui tim dari FPIK Universitas Brawijaya karena telah membantu UKM kerupuk ikan terutama pada masa pandemic Covid ini.
“Pada masa pandemi Covid19, banyak UKM yang berkurang omsetnya karena penjualan yang menurun, jadi dengan bantuan peralatan dan pelatihan pemasaran online nanti semoga UKM kerupuk ikan di Desa Pangkahkulon yang jumlahnya 68 UKM dapat tetap bertahan dan dapat meningkat omsetnya,” kata Fauron.
Perwakilan dari UKM kerupuk Ikan, Khasanah, juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada tim dari UB dan Pemerintah melalui Kemenristekdikti yang selama 2 tahun ini telah peduli dengan para pelaku usaha kecil terutama UKM kerupuk ikan di Desa Pangkahkulon. Ia mengatakan dengan bantuan yang diberikan, proses pembuatan adonan dan pemotongan kerupuk yang semula dilakukan secara manual dengan tangan saat ini sudah dengan mesin semua, sehingga kualitas dan kebersihannya terjamin.
“Dahulu sebelum diberi bantuan, memotong kerupuk bisa sampai 2-3 jam untuk 30 kg, sekarang cukup 1 jam bahkan kurang sudah selesai,” kata Khasanah.
Program PPDM FPIK UB ini pun mendapatkan apreasiasi dari tim Monitoring dan Evaluasi internal dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UB, Dr Susinggih Wijana. Susi menyampaikan pelaksanaan program ini telah dilaksanakan dengan sangat baik sehingga terlihat dengan jelas kemajuan mitra kegiatan. Peningkatan produksi dan kualitas kerupuk ikan dapat dilihat dari produk yang semakin terlihat bagus dari segi kemasan dan penampakannya.
Ia juga menyampaikan selanjutnya, Program PPDM FPIK UB di Desa Pangkahkulon, Kabupaten Gesik ini perlu difikirkan tentang cara meningkatkan penetrasi pasar dan keamanan pangan, misalnya dengan cara mendaftarkan ijin edar atau PIRT sehingga dapat dijual di supermarket. Serta perlu juga ada diversifikasi produk kerupuk ikan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |