Keren! UNAIR Banyuwangi Programkan WiFi Gratis dan Pendampingan Pembelajaran di Pedesaan

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Universitas Airlangga (UNAIR Banyuwangi) telah meluncurkan program Daring Centre. Yakni program pengadaan WiFi gratis untuk mendukung pembelajaran berbasis online dan pendampingan pendidikan di desa-desa di Banyuwangi.
Sejauh ini, program tersebut telah menyasar 10 desa yang ada di Banyuwangi. Dengan prioritas desa-desa pelosok yang masih jarang terjamah fasilitas internet. Tidak hanya itu, juga diberikan bantuan berupa masker dan sanitizer untuk dimanfaatkan bersama sebagai upaya pencegahan penularan virus.
Advertisement
"Di masa pandemi Covid-19 saat ini telah terjadi pergeseran model pembelajaran. Dari tatap muka menjadi daring atau online. Dengan kondisi ini UNAIR Banyuwangi punya program untuk membantu adik-adik yang harus belajar dari rumah," kata Nauval Witartono, Presma PKSDU UNAIR Banyuwangi, Jumat malam (30/10/2020).
Dengan bantuan fasilitas WiFi gratis tersebut, para mahasiswa UNAIR ini bertujuan untuk menghadirkan kemudahan akses internet yang meluas bagi seluruh masyarakat. Selain itu, program ini juga sebagai upaya meningkatkan literasi dan SDM melalui pemanfaatan digitalisasi.
"Ketika sistem pembelajaran ini sudah kembali tatap muka, adik-adik bisa memiliki pengalaman untuk mengoperasikan internet. Setidaknya sebagai upaya revolusi generasi berdigital," kata Nauval.
Tidak hanya itu, UNAIR juga akan memberikan pendampingan selama 3 bulan kedepan. Ini karena, selama menjalani pembelajaran online para siswa sekolah tentunya akan membutuhkan guru ganti sebagai pemecah permasalahan.
"Kita juga berikan pendampingan pembelajaran. Kita akan langsung mengajarkan terkait materi-materi apa yang mengalami kesulitan. Karena bagaimanapun, sistem pendidikan dibutuhkan sosok guru yang mendampingi atau mengarahkan," katanya.
Senada dengan Nauval, Menteri Pengabdian Masyarakat UNAIR berharap program ini dapat bermanfaat bagi pelajar atau mahasiswa yang sedang melangsungkan pembelajaran dari rumah.
"Semoga dapat memberikan feedback positif. Baik bagi teman-teman mahasiswa lainnya atau pelajar di desa-desa. Semoga menjadi manfaat bersama," kata Dinda Afsari Permata Putri.
Dinda berharap, dari program ini nantinya ada proses berkesinambungan dengan Pemerintah Desa. Dimana Pemerintah Desa bisa melakukan kerjasama untuk program-program kemasyarakatan lainnya. Tentunya dengan kolaborasi dan sinergi dari pihak akademis.
"Harapan kami, program ini bisa dilanjutkan oleh Pemerintah Desa. Sehingga kedepannya, program lain bisa juga dieksekusi di desa," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Aliyan Anton Sujarwo memberikan apresiasi atas program tersebut. Menurut Anton, program ini akan menjadi salah satu solusi bagi orang tua yang selama ini mengeluh dengan mahalnya paket data.
"Karena banyak orang tua yang mengeluh mahalnya kuota internet. Terkadang mereka harus berburu WiFi gratis kesana kemari. Dengan fasilitas ini akan meringankan beban para orang tua tersebut. Dan ini harus diacungi jempol," kata Anton yang juga sebagai Ketua Asosiasi Kepala Desa se-Kabupaten Banyuwangi.
Sebagai Kepala Desa, Anton pun mempersilahkan kepada mahasiswa yang ingin melakukan pengabdian di desa tempat asalnya. Bahkan, Anton mempersilahkan bagi mahasiswa yang ingin melakukan eksplorasi inovasi di desa Aliyan.
"Kami terbuka, silahkan adik-adik mahasiswa berinovasi untuk kebermanfaatan bersama. Semoga kerjasama ini terus lancar dan tetap terjalin seterusnya. Semoga manfaat program Daring Centre dari UNAIR Banyuwangi ini bisa dirasakan masyarakat Desa Aliyan dan desa lainnya," cetus Anton. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |