Pendidikan

Tim Politeknik Negeri Malang Kerja Keras Menuju Final KRI 2020

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 14:05 | 96.76k
Kerja keras para mahasiswa Politeknik Negeri Malang yang tergabung dalam Tim KRI 2020 Polinema menuju Final KRI 2020. (FOTO: Polinema)
Kerja keras para mahasiswa Politeknik Negeri Malang yang tergabung dalam Tim KRI 2020 Polinema menuju Final KRI 2020. (FOTO: Polinema)

TIMESINDONESIA, MALANGPoliteknik Negeri Malang (Polinema) kini sedang bekerja keras di tengah pandemi Covid-19 karena 5 tim divisinya yang ambil bagian dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) 2020, masuk final yang akan digelar pada 16-24 November 2020 mendatang.

KRI 2020 kali ini adalah yang ke-18. Tim robot Polinema yang ikut bertanding itu beranggotakan mahasiswa Jurusan Teknik Elektro dan Jurusan Teknik Informatika.

Mereka bertanding pada Kontes Robot Indonesia Wilayah II yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud mulai tanggal 10-11 Oktober 2020 lalu secara daring melalui mekanisme video conference. Peserta kontes ada 82 tim dari berbagai perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.

Kerja keras para mahasiswa Politeknik b

KRI 2020 yang dilaksanakan ditengah pandemi Covid-19 ini mempertandingkan lima divisi, yaitu Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTI).

Sedangkan tim personalnya terdiri dari Ulil Albab (KRPAI) di bawah bimbingan Sapto Wibowo, Ph.D, Robsonema (KRSBI Beroda) dengan pembimbing Indrazno Sirajuddin, Ph.D, Aroc PL (KRSBI Humanoid) dibimbing oleh Muhammad Syiradjuddin, M.T., Rotama (KRSTI) di bawah bimbingan Indrawan, M.T., Rotarinema (KRTI) dengan pembimbing Leonardo, M.Sc.

Ketua Tim KRI Polinema, Sapto Wibowo, Ph.D mengatakan tim KRI Polinema ini telah mempersiapkan diri mulai tahun lalu usai KRI 2019.

"Kini seluruh divisi Polinema yang telah lolos ke final itu sedang padat waktu dalam rangka mempersiap diri menghadapi final nanti," kata Sapto Wibowo

Robot KRSBI Humanoid Polinema, Aroc_PL sempat tampil sebagai juara 2 sehingga dari awal sudah dipastikan lolos ke final.

Sedangkan juara 1 dari ITS dengan robot Ichiro dan  juara 3, robot dari PENS Surabaya dan juara harapan dari UGM.

Divisi lain meski tidak juara, namun berdasarkan surat dari Puspresnas tertanggal 12 Oktober 2020, mereka masuk final dan  harus bertanding menghadapi tim dari seluruh perguruan tinggi peserta KRI.

Dalam final KRI nanti, ada 119 peserta yang berlaga. Dari Malang, selain Polinema, juga ada  Universitas Brawijaya (UB) dengan robot Atom di divisi KRSBI Humanoid, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan robot Dome yang berlaga di Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI). Juga ada tim dari Universitas Negeri Malang(UM) dengan Cakrawala Hexabot.

"Target kita di internal adalah bisa perform lebih baik," tambah Sapto.

Ia menyebut ada manfaatnya kegiatan lomba dilakukan daring. Sehingga semua lomba terdokumentasi di video. Sehingga bisa menjadi menjadi benchmark performance.

"Selain itu, kami bisa melihat dan memiliki data kemampuan robot per peserta, bisa jadi acuan seberapa performance kami untuk mencapai juara," ujarnya.

"Tantangan mengikuti KRI secara daring di saat pandemi ini,  mahasiswa tidak bisa lembur untuk persiapan lomba dan fokus tim terbagi karena harus menyediakan lapangan dan persiapan teknis lainnya," tegasnya.

Tim Politeknik Negeri Malang (Polinema) yang mengikuti Kontes Robot Indonesia (KRI) 2020 kali ini juga harus menyesuaikan dengan peraturan permainan yang berubah dari luring ke daring dan tentunya robot perlu diprogram ulang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES