Tim Politeknik Negeri Malang Kerja Keras Menuju Final KRI 2020

TIMESINDONESIA, MALANG – Politeknik Negeri Malang (Polinema) kini sedang bekerja keras di tengah pandemi Covid-19 karena 5 tim divisinya yang ambil bagian dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) 2020, masuk final yang akan digelar pada 16-24 November 2020 mendatang.
KRI 2020 kali ini adalah yang ke-18. Tim robot Polinema yang ikut bertanding itu beranggotakan mahasiswa Jurusan Teknik Elektro dan Jurusan Teknik Informatika.
Advertisement
Mereka bertanding pada Kontes Robot Indonesia Wilayah II yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud mulai tanggal 10-11 Oktober 2020 lalu secara daring melalui mekanisme video conference. Peserta kontes ada 82 tim dari berbagai perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.
KRI 2020 yang dilaksanakan ditengah pandemi Covid-19 ini mempertandingkan lima divisi, yaitu Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTI).
Sedangkan tim personalnya terdiri dari Ulil Albab (KRPAI) di bawah bimbingan Sapto Wibowo, Ph.D, Robsonema (KRSBI Beroda) dengan pembimbing Indrazno Sirajuddin, Ph.D, Aroc PL (KRSBI Humanoid) dibimbing oleh Muhammad Syiradjuddin, M.T., Rotama (KRSTI) di bawah bimbingan Indrawan, M.T., Rotarinema (KRTI) dengan pembimbing Leonardo, M.Sc.
Ketua Tim KRI Polinema, Sapto Wibowo, Ph.D mengatakan tim KRI Polinema ini telah mempersiapkan diri mulai tahun lalu usai KRI 2019.
"Kini seluruh divisi Polinema yang telah lolos ke final itu sedang padat waktu dalam rangka mempersiap diri menghadapi final nanti," kata Sapto Wibowo
Robot KRSBI Humanoid Polinema, Aroc_PL sempat tampil sebagai juara 2 sehingga dari awal sudah dipastikan lolos ke final.
Sedangkan juara 1 dari ITS dengan robot Ichiro dan juara 3, robot dari PENS Surabaya dan juara harapan dari UGM.
Divisi lain meski tidak juara, namun berdasarkan surat dari Puspresnas tertanggal 12 Oktober 2020, mereka masuk final dan harus bertanding menghadapi tim dari seluruh perguruan tinggi peserta KRI.
Dalam final KRI nanti, ada 119 peserta yang berlaga. Dari Malang, selain Polinema, juga ada Universitas Brawijaya (UB) dengan robot Atom di divisi KRSBI Humanoid, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan robot Dome yang berlaga di Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI). Juga ada tim dari Universitas Negeri Malang(UM) dengan Cakrawala Hexabot.
"Target kita di internal adalah bisa perform lebih baik," tambah Sapto.
Ia menyebut ada manfaatnya kegiatan lomba dilakukan daring. Sehingga semua lomba terdokumentasi di video. Sehingga bisa menjadi menjadi benchmark performance.
"Selain itu, kami bisa melihat dan memiliki data kemampuan robot per peserta, bisa jadi acuan seberapa performance kami untuk mencapai juara," ujarnya.
"Tantangan mengikuti KRI secara daring di saat pandemi ini, mahasiswa tidak bisa lembur untuk persiapan lomba dan fokus tim terbagi karena harus menyediakan lapangan dan persiapan teknis lainnya," tegasnya.
Tim Politeknik Negeri Malang (Polinema) yang mengikuti Kontes Robot Indonesia (KRI) 2020 kali ini juga harus menyesuaikan dengan peraturan permainan yang berubah dari luring ke daring dan tentunya robot perlu diprogram ulang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |