Pendidikan

Mendorong Siswa Berani Imunisasi ala SDIT Ahmad Yani Malang

Senin, 02 November 2020 - 17:58 | 92.13k
Suasana imunisasi di SDIT Ahmad Yani Malang (Foto: SDIT Ahmad Yani Malang for TIMES Indonesia)
Suasana imunisasi di SDIT Ahmad Yani Malang (Foto: SDIT Ahmad Yani Malang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Ada yang berbeda dengan imunisasi tahun 2020 ini di SDIT Ahmad Yani Malang. Selain pandemi Covid-19 yang mengharuskan memakai APD lengkap, juga melalui protokol kesehatan ketat, imunisasi kali ini spesial menghadirkan pendongeng nasional untuk menghibur peserta. 

'Aku Berani Imunisasi' adalah judul kisah yang disampaikan oleh Kak Ale, salah satu pendongeng nasional, untuk memotivasi para peserta didik yang menjalani imunisasi. Kak Ale  dihadirkan khusus oleh SDIT Ahmad Yani dalam rangka Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) bekerjasama dengan YDSF Malang dan juga Puskesmas Rampal Celaket.

Advertisement

Mengusung tema besar 'Maulid Nabi SAW - Mengokohkan Iman & Menguatkan Imun', imunisasi ini sengaja digelar di momen bulan Rabiul Awal sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, karena dirasa sangat tepat untuk menggabungkan kedua hal tersebut yakni iman dan imun. 

Melalui kegiatan imunisasi ini tujuan yang hendak dicapai adalah mendukung program pemerintah untuk imunisasi anak usia SD sehingga para peserta didik memiliki imun tubuh yang kuat dan juga badan sehat. 

Tujuan berikutnya adalah melatih karakter berani, di mana peserta didik diajak meneladani karakter Nabi Muhammad SAW yang juga sang pemberani, dengan semboyan yang sering berulang-ulang ditekankan kepada peserta didik adalah Berani tapi Sopan.

SDIT Imunisasi 03

Meskipun ada seorang anak di kelas 1 yang menangis menjerit karena takut jarum suntik, tetapi proses imunisasi tetap berjalan lancar dan semua telah disuntik. Semua hadir dalam keadaan tersenyum dan juga bahagia. 

Jumlah peserta imunisasi adalah 75 siswa kelas 1 imunisasi Dt dan 48 siswa kelas 5 imunisasi campak,  didukung oleh 4 petugas medis dari Puskesmas Rampal Celaket. Kegiatan imunisasi kali ini dipersipakan sematang mungkin, seluruh guru terlibat karena menghadirkan ke sekolah peserta didik berjumlah 123 anak dari kelas 1 dan kelas 5. 

Untuk proses imunisasi dilakukan di ruang terbuka, di mana peserta didik hadir sesuai dengan jadwal yang diberikan sebelumnya.  Diawali dari memasuki bilik disinfektan kemudian infrared thermogun, semua duduk berjarak 2 meter dan dilakukan dengan moving atau terus bergerak, tidak ada penumpukan terlalu lama oleh peserta imunisasi. 

Bagi yang sudah disuntik menuju ke tempat duduk yang disiapkan berjarak dan menunggu reaksi suntik selama 15 menit. Untuk mengisi masa tunggu tersebut, tibalah giliran Kak Ale menghibur dengan beberapa trik sulapnya beserta dongeng yang menarik. Semua peserta didik yang hadir dan juga orang tua pun menjadi terhibur. 

Salah satu wali murid mengatakan bahwa konsep yang diberikan sangat membantu persiapan mental sang anak, karena sebelum suntik sudah disambut guru-guru yang ramah, dokter yang ramah, serta dihibur oleh kisah dari Kak Ale, sehingga pengalaman suntik pertama kali sang anak ini menjadi berkesan.

SDIT Imunisasi 03

Salah satu peserta dari kelas 1 bernama Kevan, bahkan awalnya tidak berani untuk suntik imunisasi, tetapi setelah dihibur dan dimotivasi oleh Kak Ale akhirnya dengan gagah berani mendatangi petugas medis ditemani orang tuanya untuk suntik. 

Di sela-sela menunggu 15 menit peserta didik juga ditantang oleh Kak Ale untuk menjawab pertanyaan sekitar Maulid Nabi. Rainka dari Kelas 5 berhasil menjawab tantangan tersebut dan mendapatkan hadiah serta bonus sulap. Sehingga suasana menjadi lebih meriah dengan gemuruh tepuk tangan dan tidak ada lagi peserta yang merasa ketakutan untuk imunisasi.

Kepala SDIT Ahmad Yani Nurdiah Rachmawati, SPd, MPd mengatakan, "Momen saat ini memang sedang krisis kesehatan, terlebih dengan adanya Covid-19, tetapi kami InsyaAllah berikhtiar menyiapkan perangkat protokol kesehatan sebaik mungkin. Dan selama kegiatan imunisasi semua diupayakan tetap menjaga jarak, menggunakan masker dengan benar, serta tidak menyentuh peserta didik."

"Selain itu juga, dukungan dari orangtua untuk kegiatan ini juga sangat bagus, karena semua memperhatikan imbauan melalui surat edaran sekolah untuk mematuhi protokol kesehatan ketika hadir ke sekolah. Semoga semuanya dalam keadaan imannya meningkat dan imunnya kuat," pungkas Kepala SDIT Ahmad Yani Malang tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Dhian Mega

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES