Pendidikan

Rektor UNJ Beberkan Gagasan Bung Karno tentang 'Kota Mahasiswa'

Rabu, 04 November 2020 - 18:46 | 87.22k
Gedung UNJ. (FOTO: Tirto).
Gedung UNJ. (FOTO: Tirto).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemikiran Proklamator sekaligus Presiden Pertama RI, Soekarno atau Bung Karno, mengenai pendidikan nasional ternyata memiliki visi jauh dan melampaui zamannya. Hal itu terungkap dalam seminar yang digelar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) membahas jejak pemikiran Soekarno tentang Kota Mahasiswa atau City of Intellect.

Rektor UNJ Prof Dr. Komarudin Msi menjelaskan, pada 15 September 1953, Bung Karno meresmikan prasasti pendirian UNJ dengan kampusnya di Rawamangun, Jakarta Pusat, sebagai bagian dari Universitas Indonesia (UI). 

Advertisement

"Presiden Soekarno meletakkan prasasti di Gedung Daksinapati yang sekarang gedung Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta, yang menyatakan bahwa kawasan Kampus ini sebagai 'Kota Mahasiswa' Jakarta," ujar Komarudin.

Komarudin menyampaikan itu dalam webinar bertemakan “Dari Rawamangun untuk Indonesia: Menapaki Jejak Pemikiran Soekarno tentang City of Intellect (Kota Mahasiswa), Rabu (4/11/2020).

Istilah 'Kota Mahasiswa' kelihatannya belum dikenal secara meluas pada masa itu. Kata Komarudin, istilah ini terlihat baru populer setelah Quacquarelli Symonds (QS) bersama Times Higher Education (THE) mempublikasikan hasil studi pemeringkatan kota-kota mahasiswa terbaik di dunia pada 2010.

Ada sejumlah kriteria dan persyaratan Kota Mahasiswa berdasarkan laporan QS. Dan ternyata kampus UNJ dan Kampus UI di Salemba, Jakarta Pusat, sejalan dengan kriteria sebagai 'Kota Mahasiswa' itu. 

"Uniknya ini baru muncul setelah 57 tahun peletakan Prasasti Soekarno di Kampus Rawamangun. Ini berarti pemikiran Soekarno 57 tahun lebih maju dibanding dengan perkembangan pemikiran masyarakat internasional," ulasnya.

Karena itulah pihaknya ingin memperkuat pengenalan kepada publik mengenai jejak pemikiran Soekarno tentang “Kota Mahasiswa” dan relevansinya bagi UNJ. Pihaknya pun melakukan riset mengenai Pemeringkatan Kota Mahasiswa untuk kampus-kampus di Indonesia.

"Pemenang Kota Mahasiswa ini akan mendapat penghargaan dari Ibu Megawati, yang Insya Allah akan diberikan pada 10 November. Jadi akan 6 hari lagi. Akan dirangkai sekalian dengan dialog kebangsaan," kata Komarudin.

Ketua Senat dan Guru Besar UNJ, Prof Hafid Abbas, mengatakan jejak Bung Karno membuktikan visinya yang jauh ke depan. Selain soal 'Kota Mahasiswa', Soekarno tampaknya juga yang memperkenalkan sistem pengelolaan kampus multi, yang 10 tahun kemudian diikuti oleh Meksiko dan Uni Eropa oleh University of Bologna di Italia.

Bung Karno juga yang pertama kali memperkenalkan pusat keunggulan (center of excellence) pada sejumlah kampus. Misalnya memperkenalkan pusat keunggulan agronomi dan veterinary medicine di IPB, Unhas untuk hukum dan ekonomi. Sistem inipun diadopsi oleh anggota Asean hingga kini ada 26 pusat keunggulan sejenis di kawasan regional Asia Tenggara ini.

Yang jelas, prasasti Kota Mahasiswa memberi simbol agar universitas berperan sebagai pusat koordinasi kegiatan tri-dharma perguruan tinggi di sejumlah universitas di seluruh Indonesia. 

"Di kampus lah semestinya dirancang dan dikaji bangunan masa depan peradaban suatu bangsa dengan membekali generasi muda ilmu pengetahuan, keterampilan, seni dan teknologi baru," ujar Abbas, Ketua Senat dan Guru Besar UNJ soal 'Kota Mahasiswa' gagasan proklamator RI Bung Karno. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES